Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sumut Simpan 45.000 Surat Suara Cadangan

Kompas.com - 06/04/2008, 19:12 WIB

Laporan Wartawan Kompas, Khaerudin

MEDAN, MINGGU - Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara menyimpan 45.000 lembar surat suara cadangan mengantisipasi kerusakan surat suara yang telah didistribusikan ke Komisi Pemilihan Umum kabupaten/kota. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara Irham Buana Nasution, 45.000 lembar suarat suara ini bukan merupakan surat suara tambahan.

"Ini bukan surat suara tambahan. Kalau bahasanya tambahan kami bisa dianggap melanggar Undang-Undang. Jadi ini hanya cadangan untuk mengantis ipasi jika ada kerusakan surat suara yang telah kami distribusikan ke KPU kabupaten/kota," ujar Irham di Medan, Minggu (6/4).

Untuk mengantisipasi kemungkinan cadangan surat suara ini diselewengkan, kata Irham, penjagaannya dilakukan oleh personel Polda Sumut. Irham tak mau KPU Sumut dianggap punya potensi berbuat curang, apalagi karena 45.000 lembar surat suara ini disimpan di kantor KPU Sumut.

"Penjagaannya tetap dilakukan Polda Sumut. Hanya saja 45.000 lembar surat suara ini tidak kami simpan di gudang milik IAIN Sumatera Utara seperti logistik lainnya. Cadangan surat suara ini tetap kami simpan di gudang yang ada di KPU Sumut. Kunci gudangnya dipegang KPU Sumut dan Polda Sumut," katanya.

Irham menjamin, pencetakan surat suara cadangan ini tak membebani anggaran logistik pilkada Sumut. Menurut dia, pembuatan surat suara cadangan ini sudah termasuk dalam kontrak kerja sama dengan perusahaan pencetak surat suara yang memenangkan tender. "Jadi tidak ada lagi tambahan dana untuk mencetak 45.000 lembar surat suara. Ini bagian dari kesepakatan dengan perusahaan percetakan dalam mengantisipasi kemungkinan surat suara yang rusak," katanya.

Lebih lanjut Irham mengatakan, KPU Sumut belajar dari masalah kerusakan logistik pilkada yang terjadi pada pilkada Jawa Barat. Kami belajar dari apa yang terjadi di Jawa Barat. Di sana surat suara yang rusak di satu kabupaten bisa mencapai 5.000 lembar. "Kalau di sini dirata-ratakan satu kabupaten ada 2.000 lembar surat suara yang rusak, sudah berapa banyak surat suara cadangan yang dibutuhkan," katanya.

Surat suara cadangan ini juga berbeda dengan tambahan 2,5 persen surat suara untuk kebutuhan di KPU kabupaten/kota. Tambahan 2,5 persen dari total kebutuhan surat suara di masing-masing kabupaten/kota kata Irham untuk mengantisipasi adanya pemilih pindahan dari satu TPS ke TPS lainnya. "Kalau surat suara cadangan yang 45.000 lembar ini kan untuk mengantisipasi kerusakan, sementara yang 2,5 persen untuk mengantisipasi pemilih pindahan," katanya.

Terkait distribusi logistik lainnya seperti kartu pemilih, tinta, formulir, segel dan alat coblos, Irham mengatakan semuanya sudah didistribusikan ke KPU kabupaten/kota. Khusus untuk kartu pemilih, menurut Irham, distribusinya diprior itaskan untuk kabupaten/kota di luar Medan. "Karena Medan meski jumlah pemilihnya banyak tetapi dari sisi distribusi kami melihat lebih mudah dilakukan dibanding wilayah lain," katanya.

Anggota KPU Kota Medan Divisi Logistik Evi Novida Ginting mengatakan, KPU Medan sudah menerima semua logistik kecuali kartu pemilih. Logistik berupa formulir C6 atau surat undangan memilih, kata Evi, sudah dikirimkan terlebih dulu ke petugas pemilih kecamatan (PPK) Formulir C6 kami prioritaskan sampai ke PPS (petugas pemungutan suara) agar mereka segera memanggil KPPS dan mengisi daftarnya. "Kartu pemilih kami belum tahu mengapa masih belum dikirim KPU Sumut. mungkin masih belum tercetak semua. Tetapi kalau lihat perkembangannya, sepertinya tidak ada masalah meski baru bisa kami distribusikan dua hari mendatang," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com