Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Kembang Kampus di Bogor (1)

Kompas.com - 29/04/2008, 08:53 WIB

Sosok Efiel, mahasiswi Universitas Pakuan, Bogor, yang tersangkut kasus dugaan korupsi Al Amin Nasution membuat sebagian orang bertanya-tanya, sudah seperti itukah gaya hidup para mahasiswi? Benarkah sejumlah mahasiswi Bogor senang kencan dengan pria-pria mapan dan beristri?

Publik tersentak ketiga Al Amin Nur Nasution, anggota DPR yang juga suami pedangdut Kristina, ditangkap aparat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi. Orang-orang pun bertanya-tanya siapa gadis yang bersama Amin saat politisi PPP itu ditangkap di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, sekitar pukul 02.00.

Wanita itu jelas bukan Kristina. Isu miring tentang wanita muda itu pun muncul. Diduga, gadis itu adalah wanita penghibur yang acap menemani pejabat dan politisi.

Pada Minggu (20/4), gadis itu blakblakan. Dia mengaku bernama Efielian Yonata atau biasa disapa Efiel. Efiel membantah tuduhan bahwa dirinya adalah wanita penghibur yang hadir untuk menemani Amin dan koleganya.

Efiel mengaku dirinya ada di Ritz Carlton karena diajak Arya, teman barunya. Arya yang ketua sebuah organisasi pemuda itu merupakan kawan Amin. Arya juga mengaku bahwa dirinya memang dalam tahap pendekatan ke Efiel.

Memang tak ada larangan bagi Efiel, maupun semua mahasiswi, untuk pacaran dengan pria mapan. Namun, penelusuran Warta Kota di sejumlah kampus di Bogor menunjukkan bahwa beberapa mahasiwsi di kota ini cenderung berpacaran dengan pria mapan. Mereka bahkan mau diajak kencan singkat dengan imbalan uang.

Gaya pacaran para mahasiswi itu memang sudah jauh dari romantisme kampus seperti yang digambarkan dalam film Cintaku di Kampus Biru. Gaya hidup mereka mirip dengan yang digambarkan di film Virgin.

Seorang mahasiswa di Kota Bogor mengatakan, isu adanya mahasiswi di Kota Bogor yang bisa diajak kencan dengan imbalan uang bukanlah isapan jempol belaka. Dia mengaku kenal dengan sejumlah mahasiswi yang bersedia menjual diri. Alasan mereka adalah uang untuk membayar sekolah. "Sekolah di sini tak ada yang gratis," kata mahasiswa yang memberi jalan kepada Warta Kota untuk berkenalan dengan seorang mahasiswi "plus".

Dia juga mengatakan, penampilan mahasiswi plus ini tidak mencolok. Hanya saja, mereka banyak yang kerja part time sebagai sales promotion girl (SPG) untuk produk baru. Mahasiswa tersebut kemudian membantu Warta Kota menemukan SPG yang berlatar belakang mahasiswi.

Kamis (24/4), Warta Kota mengajak ngobrol seorang SPG di sebuah mal. Namanya, sebut saja Icha (19). Dia menyambut hangat dan memberikan nomor handphone serta bersedia bertemu di waktu senggang. Tiga hari kemudian, Sabtu, Warta Kota menjemputnya dari kampusnya di Ciheuleut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com