Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu Opick Diputar, Lebaran di Belanda Serasa di Indonesia

Kompas.com - 29/09/2009, 15:26 WIB

KOMPAS.com — Tidak seperti di Indonesia, suasana di Belanda dalam menyambut Lebaran biasa-biasa saja. Bahkan, pelajar Indonesia justru masih disibukkan dengan rutinitas tugas-tugas kuliahnya. Enny Fathurachmi, staf pengajar Program Studi Hubungan Internasional Fisipol Unmul yang kini tengah tugas belajar di Leiden University menceritakan pengalamannya Lebaran di Den Haag, Belanda.

Merayakan Lebaran bersama keluarga dan handai tolan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Bahkan untuk bisa berkumpul dengan orang-orang terdekat, jarak ratusan bahkan ribuan kilometer ditempuh sebagai tradisi mudik.

Namun, tidak semua orang beruntung dapat merayakan Lebaran bersama-sama keluarganya, termasuk saya yang sedang studi dengan beasiswa STUNED, beasiswa Pemerintah Belanda untuk orang Indonesia. Suasana Lebaran di negara orang menjadi cerita tersediri, terutama bagi yang baru pertama kali merayakan.

Hal yang cukup menghibur saya adalah, komunitas orang-orang Indonesia di Belanda sangat memiliki ikatan persaudaraan yang kuat. Hal ini didasari pada perasaan yang sama, yaitu jauh dari keluarga.

Bagi saya yang tinggal di Leiden, dan baru tahun ini merayakan Lebaran jauh dari keluarga, ini cukup membuat sedih. Tapi sedikit terhibur dengan acara buka puasa terakhir bersama di rumah keluarga orang Indonesia yang menikah dengan warga Belanda dan menetap di Leiden.

Suasana tidak kalah meriah dengan diperdengarkannya kumandang takbir dari hasil download di internet, sebagi pertanda besok akan memasuki 1 Syawal. Suasana semakin akrab karena disajikan masakan-masakan Indonesia hasil olahan teman-teman sendiri, seperti opor lontong, bakwan jagung, bakwan, sambal terasi, bihun goreng, serta bacem tempe dan tahu.

Tidak terlalu sulit untuk mendapatkan bumbu-bumbu ala Indonesia di sini yang kebanyakan dijual di toko China. Namun, jika dikurs dengan harga rupiah, pasti jatuhnya mahal. Suasana malam takbiran juga dihabiskan dengan cerita-cerita lucu dari teman-teman. Kalau sudah begitu, kerinduan pada keluarga di Indonesia sedikit terobati.

Hari Raya Idul Fitri, seperti tahun-tahun sebelumnya biasanya bagi komunitas Indonesia yang tinggal di Belanda dikonsentrasikan di Kota Den Haag. Di kota itu terdapat masjid Indonesia yang bernama Al-Hikmah, tepatnya di Heeswijkplein 170-171. Selain itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia juga berada di Den Haag, termasuk juga Duta Besar Indonesia bertempat tinggal di Den Haag.

Di kota-kota lain bagi komunitas Indonesia ada yang mengadakan shalat Id ada pula yang mengikut di masjid Maroko atau Turki. Namun, lebih banyak orang-orang Indonesia yang memilih merayakan shalat Id di Masjid Al-Hikmah Den Haag.

Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1430 H tahun ini bertepatan dengan hari Minggu, 20 September 2009. Pelaksanaan shalat Id di Masjid Al-Hikmah dimulai pukul 10.00 waktu Den Haag. Bagi saya yang tinggal di Kota Leiden harus berangkat lebih pagi supaya dapat tempat di masjid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com