Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Cadang Pembangkit Listrik Produk China Berkualitas Rendah

Kompas.com - 23/01/2010, 01:07 WIB

MEDAN, KOMPAS.com -  Suku cadang buatan China yang banyak dipakai dalam pembangkit listrik di Indonesia saat ini ternyata berkualitas rendah. Padahal suku cadang tersebut banyak dipakai di pembangkit listrik yang dibangun oleh kontraktor asal China, terutama dalam proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Soal rendahnya kualitas suku cadang pembangkit listrik asal China ini diakui oleh General Manager PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau Bintatar Hutabarat di Medan, Jumat (22/1). Bintatar mengungkapkan, memang untuk bagian utama pembangkit seperti turbin atau boiler, kualitas produk buatan China masih lumayan. " Boilernya bagus. Turbinnya buatan Shanghai dan ini juga banyak dipakai di China. Mereka juga sering mengekspornya. Tetapi untuk suku cadang yang kecil-kecil, kualitasnya memang jauh dibandingkan buatan Amerika Serikat, Jerman ataupun Perancis," ujar Bintatar.

Meski kecil, menurut Bintatar, suku cadang ini tetap penting dalam pengoperasian pembangkit. "Ibaratnya kayak pentil ban mobil. Kalau bagian itu tak ada, kan ban juga cepat kempis. Nah suku cadang-suku cadang kecil seperti instrumen dan katup ini juga begitu. Kalau sudah rusak, ya mengganggu operasionalisasi pembangkit secara keseluruhan," katanya.

Bintatar mengatakan, suku cadang buatan China ini memiliki masa hidup yang cukup pendek dibanding buatan negara-negara Eropa atau AS. "Memang untuk suku cadang seperti ini, harus diakui, kualitas buatan China masih rendah. Masa hidupnya lebih pendek," katanya.

Bintatar bukan tak berasalan mengatakan suku cadang pembangkit listrik produk China berkualitas rendah. Sebagai General Manager yang bertanggung jawab terhadap pembangunan PLTU Labuhan Angin (2x115 megawatts), Bintatar tahu betul pengalaman merasakan akibat rendahnya kualitas suku cadang buatan China. PLTU Labuhan Angin merupakan salah satu PLTU yang dibuat oleh kontraktor China, CEMEC.

PLTU Labuhan Angin mengalami beberapa kali penundaan commercial operation date. Dari awalnya direncanakan beroperasi bulan Maret 2009, namun kini pemerintah melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru bisa secara resmi mengoperasi kannya pada 28 Januari 2010. "Beberapa kali PLTU Labuhan Angin mengalami kerusakan. Ya sebagian besar memang suku cadangnya didatangkan dari China," kata Bintatar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com