Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mer, Si Pemilik Hati Mutiara Itu

Kompas.com - 05/06/2010, 13:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Ia dikenal sebagai penyanyi yang rendah hati. Tak hanya di panggung, tapi juga di lingkungan tempatnya tinggal. Ya, itulah penyanyi Andi Meriem Mattalata atau singkatnya, panggil saja, Mer.

Terlahir sebagai "anak kolong", Mer memang dididik sang ayah, Mayjen TNI (Purn) Andi Mattalata, untuk selalu rendah hati dan tetap menginjak bumi.

Itu karenanya, ia selalu terusik ketika melihat anak-anak yang selalu menadahkan tangannya di kolong jembatan dan perempatan lampu merah.  Hati Mer tergerak. Menurutnya, memberi sedekah adalah bagian dari sikap kita mensyukuri apa yang kita punya.

"Kami kan melihat orang-orang di sekeliling kami. Begitu banyak orang tidak mampu asal kita mau melihat. Tidak usah jauh-jauh, setiap kita berhenti di  perempatan lampu lalu lintas ada banyak anak-anak menjadi pengamen, ada  pemulung, ada peminta-minta. Kami bersyukur dengan cara berbagi dengan  orang-orang di dekat-dekat kami yang hidupnya tidak seberuntung kami," kata Mer suatu ketika dalam perbincangan dengan Kompas, awal Agustus 2001.

Diakui Mer, apa pun yang dilakukannya itu bukanlah untuk mendapat pujian dan sanjungan, melainkan sudah menjadi bagian dari gemblengan orangtua sejak masih kecil. "Saya selalu diajar untuk melihat ke bawah, melihat orang yang tidak  seberuntung kami," kata perempuan kelahiran Makassar, 31 Agustus 1957, itu.  

Kini, pemilik julukan "Si Mutiara dari Selatan" itu telah pergi. Tanpa ada pertanda sang maut menjemputnya ketika ia tengah berlibur di Belanda dengan putri semata wayangnya, Herly Meirdhania, pada Jumat (5/6/2010) malam.     

Kabar itu tentu saja menghentak. Tak hanya bagi keluarga, tapi juga masyarakat Indonesia. Seperti dikatakan pengamat musik Bens Leo, Andi Meriem Mattalata adalah salah satu penyanyi luar biasa yang dimiliki negeri ini. Ia dibesarkan dari panggung ke panggung, bukan dengan cara instan lewat ajang idol-idol-an.    

Dalam ajang Festival Lagu Populer Indonesia 90, yang digelar di penghujung bulan Juli tahun 1990, Andi Meriem Mattalata dinobatkan sebagai penyanyi festival terbaik. Saat itu, ia membawakan lagu karya Iwan Wiradz yang berjudul  "Persembahanku".

Pesona kebintangan Mer pertama kali ditemukan oleh (alm) Iskandar. Beliaulah tokoh musik senior yang pernah menjadi konduktor dan pimpinan Orkes Telerama TVRI sejak 1978.

Iskandar menemukan "mutiara" itu saat berkunjung ke Ujungpandang. Ia terkagum-kagum dengan sosok remaja putri asal Makassar yang memiliki suara dan penampilan indah itu.      Dari tangan dingin Iskandar, aura kebintangan Mer makin terasah. Dialah yang kemudian mengantarkan Mer menjadi penyanyi tenar. Paras Mer yang cantik dan suara yang ciamik rupanya memberikan sumber inspirasi untuk mencipta lagu. Dari situlah tercipta lagu "Mutiara dari Selatan", yang kemudian begitu melekat dengan nama Andi Meriem Mattalata.  

Rasanya, julukan itu memang pantas diberikan buat Mer. Pasalnya, tak cuma paras dan suaranya yang indah, tapi Mer juga memiliki hati yang putih, seindah mutiara.  Selamat Jalan wahai pemilik hati mutiara....  (EH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com