Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Video "Ariel" Makan Korban

Kompas.com - 01/07/2010, 09:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anak laki-laki berinisial Rif yang berusia 13 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, mencabuli bocah perempuan berinisial DSR yang baru berumur lima tahun setelah menonton dua video mirip Ariel.

Kasus ini menambah panjang daftar kasus asusila yang marak belakangan ini, yang dikaitkan dengan peredaran video porno mirip artis. Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan telah menerima 33 1aporan pemerkosaan terhadap anak-anak hanya dalam 10 hari. Pemerkosaan dipicu oleh video mirip Ariel. Semua pelaku berusia 16-18 tahun, dengan korban berumur 4-12 tahun (Warta Kota, 25/6/2010).

Kasus di Makassar dipicu oleh perilaku bocah Rif yang langsung berubah setelah menonton video mirip Ariel. Bocah ini kemudian melakukan perbuatan asusila kepada DSR. Orangtua korban berinisial OK yang mengetahui anaknya telah menjadi korban perbuatan asusila kemudian melaporkannya ke Mapolsekta Biringkanaya, Makassar, Rabu (30/6/2010) kemarin.

Di hadapan penyidik, korban yang didampingi orangtuanya menuturkan awal mula perbuatan bejat yang dilakukan oleh pelaku. Saat itu, korban ditinggal pergi oleh orangtuanya yang berjualan gado-gado keliling.

Kebetulan Rif dan orangtuanya mengontrak kamar di rumah orangtua DSR di Jalan Gowa Ria, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Jadi, pada saat kejadian, korban dan pelaku berada di rumah yang sama. Waktu itu, Rif juga ditinggal pergi oleh orangtuanya.

"Saya lagi main sendiri di rumah dan Rif lagi di warung internet main komputer. Rif memang sering masuk warnet di dekat rumah," tutur DSR. Tak lama kemudian, Rif keluar dari warnet dan kembali ke rumah kontrakan.

"Dia masuk ke rumah dan menghampiri saya lalu menyuruh saya untuk membuka pakaian," kata DSR. Perbuatan cabul dilakukan oleh pelaku sebanyak dua kali pada Sabtu (19/6/2010) silam.

Korban sampai meringis kesakitan setelah mendapat perlakuan yang tidak pantas dari pelaku. Kasus itu sempat tidak diketahui orangtua DSR. Hingga akhirnya terkuak juga. A, orangtua DSR melapor ke polisi.

Dua film

Setelah menerima laporan dari orangtua korban, polisi kemudian menjemput pelaku. Di hadapan polisi, pelaku yang putus sekolah itu mengakui semua perbuatannya. la mengaku jika itu dilakukannya setelah menonton video mirip Ariel. "Saya sering di warnet buka-buka film. Kebetulan saya menonton dua film Ariel dan langsung pulang ke rumah," ujarnya polos.

Kapolsekta Biringkanaya AKP Muhammad Thamrin membenarkan adanya laporan dari orangtua korban. la mengaku sudah bertemu dengan korban serta pelaku.

"Ini salah satu dampak negatif dari film adegan panas. Apalagi jika dalam film (pelakunya) adalah figur publik diidolakan. Oleh karena itu, berharap kepada semua orang tua untuk memberikan pendampingan ekstra kepada anaknya dan memberikan pemahaman agar perbuatan itu tidak banyak berdampak pada perilakunya," katanya. (Warkot/Ant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com