Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penonton Pertanyakan Sikap Pemerintah

Kompas.com - 28/09/2010, 18:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Q Film Festival telah diselenggarakan selama 9 tahun. Selama berlangsung, baru kali ini penayangan film dibatalkan karena desakan protes dari FPI.

"Saya tidak menyalahkan aksi FPI hari ini, tapi mempertanyakan pemerintah yang sekarang kok tidak melindungi kebebasan warga negaranya. Dari zaman Gus Dur sampai Megawati tidak dilarang, kenapa baru sekarang dilarang?" kata Andi, seorang penonton Q Film Festival yang ditemui di Centre Cultural Festival (CCF) Salemba.

Andi yang rajin menonton Q Film Festival sejak pertama kali ditayangkan pada 2002 mengatakan, "Sejak pertama kali juga sudah ada tentangan FPI, tapi baru tahun ini imbasnya dibatalkan filmnya. Seolah-olah kalau kita tidak ikut keinginan mayoritas, kita salah," ujarnya.

Andi mengaku sangat kecewa karena di dalam festival film ini tidak ada adegan seksual sesama jenis, adegan telanjang, atau adegan porno lainnya. "Film Arisan yang bernuansa gay ditayangkan, film Coklat Strawberry, Betty Banci Slebor yang bernuansa sama juga boleh diputar," kata Andi.

Ia menuturkan, festival ini juga mendapat donasi dari berbagai duta besar seperti America Embassy, Dutch Embassy, dan Japan Foundation. "Acara ini juga mendapat izin dari Menkominfo, Badan Sensor Film, dan izin dari kepolisian," katanya.

Senada dengan Andi, penonton lainnya, Sofi, juga mengaku kecewa. "Saya bingung kenapa harus dibatalkan," katanya. Sofi menambahkan, pendapat masing-masing penonton itu berbeda, jadi jangan mengatakan bahwa festival film ini merusak moral dan bertentangan dengan norma agama. "FPI bersikap demikian sah-sah saja, tapi saya menonton itu melihat dari sisi karyanya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com