Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balawan dan Batuan Ethnic Fusion Dibilang "Crazy Players"

Kompas.com - 02/03/2011, 10:05 WIB

WOODSIDE, SAN FRANCISCO, KOMPAS.com -- Setelah memertontonkan video dokumentasi beberapa pertunjukan mereka di Tanah Air, gitaris I Wayan Balawan (37) dari Bali dan grup Batuan Ethnic Fusion-nya dibilang, "Crazy players." Hal itu dialami oleh Balawan dan dua pemain gamelan Batuan Ethnic Fusion, I Nyoman Suwida dan I Nyoman Suarsana, di Djerassi Resident, San Francisco (California, Amerika Serikat), Senin (28/2/2011) malam waktu setempat.

Penyajian video dokumentasi pertunjukan-pertunjukan Balawan dan Batuan Ethnic Fusion (BEF) tersebut merupakan bagian dari kegiatan-kegiatan berbagi pengalaman antarkomposer tamu Other Minds Music Festival 2011. Setiap dari delapan komposer yang ikut, termasuk Balawan, diberi kesempatan untuk menyuguhkan video-video musik mereka.

Video pertunjukan-pertunjukan Balawan dan BEF memerlihatkan Balawan dan teman-temannya memadukan musik modern, dalam hal ini jazz, rock, dan pop, dengan musik etnik Bali. Musik modern diwakili oleh permainan gitar elektrik Balawan, khususnya dengan gitar elektrik double neck dengan 12 senarnya dan teknik tapping-nya, serta alat-alat musik modern lain, seperti drum, yang dimainkan oleh para pemusik lain; sedangkan musik etnik Bali diwakili oleh permainan gamelan Bali.

Menurut Balawan, dalam kegiatan yang tak terbuka untuk umum tersebut, tujuh komposer tamu lainnya--dari Belanda, AS, dan Polandia, serta pihak penyelenggara Other Minds Music Festival 2011, tidak terkecuali Charles Amirkhanian, Direktur Eksekutif dan Direktur Artistik Other Minds, kagum kepada Balawan dan kawan-kawan. "Crazy players," kata Balawan mengutip tanggapan mereka mengenai Balawan dan BEF.

Lanjutnya, mereka kagum karena ia dan teman-temannya itu mampu memainkan begitu banyak jenis musik dalam fusi modern-tradisional tersebut. Mereka, menurut Balawan pula, "Belum pernah melihat Batuan Ethnic Fusion yang unik dan dengan technically high skill players."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com