Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran William Harus Gantikan Ratu

Kompas.com - 11/04/2011, 15:38 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Lebih dari separuh orang Inggris berpendapat Pangeran William yang harus menjadi raja bangsa itu berikutnya, demikian hasil sebuah jajak pendapat yang dilansir Telegraph, Senin (11/4/2011). Masih menurut jajak pendapat itu, satu dari tiga orang Inggris ingin agar Ratu Elizabeth mengundurkan diri dalam dua tahun ke depan.

Pangeran William akan menikah dengan Kate Middleton pada 29 April ini. Survei Panelbase terhadap hampir 2.000 orang dewasa, yang dilakukan untuk Sunday Times pada Selasa hingga  Kamis pekan lalu, menemukan bahwa 59 persen orang yang mendukung tradisi kerajaan melihat William, bukan Prince of Wales, yang mestinya naik takhta. Sisanya, 41 persen, mengatakan mereka ingin Pangeran Charles yang menjadi raja.

Pangeran William memperoleh dukungan kuat di kalangan wanita muda, dengan 78 persen dari mereka yang dalam kategori usia 18-34 tahun mengatakan, mereka ingin William untuk menggantikan Ratu Elizabeth.

Panelbase juga menemukan bahwa 33 persen orang dewasa Inggris ingin Ratu Elizabeth menyerahkan takhta dalam waktu dua tahun. Sejumlah 42 persen anak muda dan 39 persen wanita muda berpendapat, Ratu harus turun dari takhta.

Dalam sebuah survei terpisah, dukungan untuk Pangeran William agar segera naik takhta bahkan lebih tinggi di antara orang-orang di Skotlandia, mencapai 61 persen, dengan hanya 39 persen yang ingin agar Pangeran Charles menjadi raja berikutnya.

Managing Director Panelbase Ivor Knox mengatakan, "Ada beberapa tanda sebuah efek dongeng, dengan lebih dari tiga perempat perempuan muda ingin pasangan yang akan menjadi pengantin baru itu menjadi raja dan ratu berikutnya. Mungkin yang lebih mengejutkan, dukungan untuk Charles hanya sedikit di atas 50 persen bahkan di antara orang yang berusia di atas 55 tahun, meskipun kelompok usia ini juga paling menentang penurunan Ratu dari takhta lebih awal, dengan hampir 80 persen dari mereka ingin agar Ratu tetap berada di takhtanya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com