Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nidji Melebur di "Simfoni Semesta Raya"

Kompas.com - 10/09/2011, 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Demam panggung adalah hal yang biasa dialami setiap grup band sebelum mereka menggebrak panggung. Hal yang sama juga dialami grup band Nidji saat Giring Ganesha (vokal), Rama (gitar), Ariel (gitar), Andro (bas), Run-D (keyboard), dan Adrie (drum) manggung di konser Simfoni Semesta Raya, grand launching Kompas TV, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (9/9/2011).

"Yang jelas pas segmen Tribute to Iwan Fals di lagu 'Yang Terlupakan' kami deg-degan sekaligus bangga. Dan gue tetap menyanyikan dengan cara gue," kesan Giring saat berbincang dengan Kompas.com usai manggung bersama Nidji.

Dikawal grup orkestra yang dipimpin komposer Andi Rianto, lagu "Yang Terlupakan" semakin manis untuk dinikmati tamu undangan grand launching Kompas TV. "Hari ini excited banget, orkestra saja kalau tidak di-compose dengan baik akan biasa saja, cuma ini benar-benar ditulis sangat indah," ungkap Giring.

"Iwan Fals penulis lirik paling bagus, bahasa Indonesia dibikin lirik itu susah tapi dia berhasil merangkainya dengan baik," lanjutnya.

Dengan keindahan musik yang dikolaborasikan antara musik pop rock ala Nidji dengan musik orkestra racikan Andi, akhirnya Giring cs pun melebur dalam 'Simfoni Semesta Raya'. "Akhirnya deg-degan itu hilang semua karena lihat antusias penonton dan pertunjukannya bagus banget," puji Giring.

Selain aksi Nidji, 'Simfoni Semesta Raya' juga menampilkan sederet kolaborasi mengejutkan. Sejumlah artis dan band seperti Kotak, Afgan, Rossa, Judika, Marcell, dan Sandhy Sondoro turut memeriahkan panggung 'Simfoni Semesta Raya'.

Tiga musikus, Erwin Gutawa, Addie MS, dan Andi Rianto, akan berkolaborasi pada lagu 'Rasa Sayange'. Lagu ini ditulis ulang orkestrasinya oleh Addie MS, dengan part piano yang dimainkan Andi Rianto. Komposisi garapan Addie MS itu akan dibawakan Erwin Gutawa Orchestra dengan konduktor Erwin Gutawa.

Panggung 'Simfoni Semesta Raya' juga memperkenalkan penonton dengan teknologi baru. Di atas panggung berbentuk bundar, layar multimedia LED yang menggantung bergerak membentuk konfigurasi membelah—terpecah naik-turun dan bersatu lagi. Tata pencahayaan juga didesain secara personal untuk setiap lagu yang ditampilkan. Pencahayaan ini turut mencerminkan mood lagu, aransemen musik, dan penyanyinya.

Peluncuran Kompas di layar kaca menampilkan parade pemandu acara yang juga membawakan program-program di Kompas TV, yakni Darius Sinathrya (membawakan Arisan Plus bersama Donna Agnesia), Nadine Chandrawinata (Hidden Paradise), Shafira dan Chevrina (Mitos), Kamga (Eksplor Indonesia), serta Cahyo Alkantana (Teroka).

Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia Grup, mengatakan Kompas TV mengemban tanggung jawab untuk turut mencerahkan masyarakat. "Melalui Kompas TV, kita akan melihat dimensi lain. Bukan hanya alam Indonesia yang indah, melainkan juga maknanya. Makna itu hanya ada dalam hubungannya dengan manusia. Yang memperkaya adalah manusianya," ujarnya.

Kompas di layar kaca akan mengudara di Jabodetabek di kanal 28 UHF (KTV), Bandung di 34 UHF (STV), Semarang di 47 UHF (BTV), Surabaya di 40 UHF (BCTV), Malang di 32 UHF (ArtTV), Bali di 23 UHF (Dewatatv), Makassar di 23 UHF (Makassartv), Palembang di 52 UHF (Mostv), dan Pontianak di 39 UHF (Khatulistiwatv). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com