Fedi Nuril: Jangan "Mikirin" Vokalis yang Dulu

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ayu Ratna pergi dari GARASI pada 2009 tampaknya bukan merupakan pukulan bagi Fedi Nuril (keyboard) dan Aries Budiman (drum). Malah kini GARASI memiliki dua amunisi baru, Higin Ayuga (vokal) dan Wembri Arlistha (bas).

"Setelah kami kehilangan vokalis, kami langsung audisi sekitar 200-an vokalis.  Akhirnya, Aries yang ketemu Higin duluan di Sukabumi, terus dia diminta rekaman, terus dikirim ke Jakarta," cerita Fedi ketika berbincang dengan Kompas.com di Back Stage, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/12/2011).

Fedi mengaku langsung kepincut oleh karakter vokal Higin. "Pas gue dengar, gue pikir Hayley 'Paramore'. Gue bilang, 'Cantik enggak yang nyanyi?'. Kata Aries, 'Itu yang nyanyi laki'. 'Nah, lho. Ada laki nyanyi, tapi vokalnya kayak Paramore'," masih cerita Fedi. "Buat gue ini unik banget. Jadi, akhirnya dia ke Jakarta, terus kami nge-jam bareng," lanjutnya.

Higin menurut Fedi paling tepat menggantikan Ayu. "Gue selalu bilang ke Higin, 'Bernyanyilah dengan cara lo, jangan mikirin yang dulu (Ayu), karena lo sendiri sudah unik. Kalau ngikutin yang dulu ya enggak ada bedanya'," kata Fedi menirukan pesannya kepada Higin. "Dia juga produktif dalam menulis lagu, setiap lagunya keren, wawasan musiknya bagus, dia juga google berjalan, yang banyak tahunya," sambungnya sambil memuji.

Dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh Higin, GARASI rasanya tak perlu lagi repot mencari vokalis baru. Karakter vokal perempuan bukanlah lagi menjadi fokus Fedi untuk mencari pengganti Ayu. "Memang, secara fisik, cewek lebih gampang ngejualnya atau bla bla bla. Tapi, perasaan yang bilang, 'Ini orangnya', mau strategi bisnis apa aja sudah enggak kena di kepala, karena ini dia orangnya," ujar Fedi. "Bisa dibilang, di dunia band yang berganti kelamin hampir enggak ada, dan di sini kami mencoba mengganti itu. Repotnya memang ada proses kontra dan kami mengalami itu," timpal Higin.

Di lain sisi, kemampuan adaptasi Higin pun diakui cukup bagus oleh Fedi. Menurut Higin, hal ini tak lepas dari kesamaan visi dan misi bermusiknya dengan para personel GARASI. "Kami punya kesamaan hobi, kesamaan musik. Dari awal kami sudah bisa nyatuin visi misi. Jadi, kalau ngejalanin ya berdasarkan visi misi sama-sama. Kalau Three Musketiers bilang, 'One for all, all for one'," ujar Higin.