Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Iron Lady: Panggung Gemilang Meryl Streep

Kompas.com - 02/02/2012, 04:00 WIB

Oleh: Edy Priyono 
kompasiana: edy_priyono

"Selamat, Nak .Kamu beruntung,” kata seorang pejabat kepada gadis kecil yang baru saja memenangi sebuah perlombaan antar (murid) sekolah.

“Tidak, Pak.. Saya menang bukan karena beruntung, tapi karena saya memang mampu,” jawab gadis kecil itu sambil sedikit merengut.

Jangan heran kalau gadis kecil itu kemudian menjelma menjadi wanita pertama yang memimpin sebuah negara besar. Dan dia bukan hanya pemimpin ‘biasa’, tetapi pemimpin dengan prinsip-prinsip yang dipegang teguh hingga akhir jabatannya.

Dia adalah Margareth Thatcher, alias Si Wanita Besi (The Iron Lady), Perdana Menteri Inggris 1979-1990, periode terpanjang pada abad ke-20.

Tapi jangan keburu kagum dulu. Andaikan dia menjadi Presiden RI, belum tentu kita semua suka dengan kebijakannya. Contohnya, Margareth Thatcher mempelopori privatisasi BUMN dengan menjual saham maskapai penerbangan British Airways yang merugi. Hasilnya? British Airways tidak lagi membebani keuangan negara, bahkan mampu memberikan keuntungan lewat pajak.

Oleh karenanya, sosok Margareth Thatcher sangat layak untuk diangkat ke layar lebar. Judulnya sama persis dengan julukan yang awalnya diberikan oleh komunitas media di Uni Soviet (dulu): The Iron Lady.

Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik, baik dari sisi sinematografi maupun karakter (asli) sang wanita besi. Pertama, tentu saja, akting dahsyat aktris kawakan Meryl Streep. Vokal, ekpresi wajah dan bahasa tubuh Meryl Streep benar-benar luar biasa dalam memerankan tokoh The Iron Lady. Kalau tidak teliti, saking canggihnya akting Meryl Streep, orang mungkin akan berfikir tokoh Margareth tua diperankan oleh orang lain (bukan Meryl Streep).

Banyak kalangan menilai dia sangat layak memenangi Piala Oscar kategori Pemeran Wanita Terbaik.

Selengkapnya: http://kom.ps/qgms

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com