Diganggu "Sesuatu", Konser Bonita and the husBand Jalan Terus

JAKARTA, KOMPAS.com -- Grup Bonita and the husBand sempat mengalami sedikit gangguan tata suara saat menyanyikan lagu "Ari" dalam konser Small Miracles di Graha Bhakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2012) malam. Bonita (vokal, tamborin, dan shaker) bersama The husBand -- Petrus Briyanto Adi atau Adoy (gitar, dan vokal), Bharata Eli G (perkusi dan vokal), dan Jimmy Tobing (saksofon dan vokal)-- merasakan ada hal ganjil yang menyebabkan tata suara musik mereka mendadak hilang di tengah aksi panggung mereka.

"Ya, sound sempat hilang di lagu 'Ari'. Bukan hanya gitar Mas Adoy saja, tapi kami berenam sempat mengalami sound yang nge-drop, dan anehnya pas dicek ini bukan faktor human error. Enggak tahu kenapa, tapi kata Mas Adoy, 'Ada yang coba ngajak kami bermain'. Ya, ada yang mau main bareng kami," cerita Bonita, istri Adoy, ketika berbincang dengan Kompas.com usai tampil dalam konser tahunan Rumah Bonita tersebut.

Keganjilan lain juga terekam oleh kamera yang mengabadikan konser berdurasi dua jam itu. "Anehnya, kamera yang memvisualisasikan konser kami semalam, di empat lagu pertama tidak terekam, juga audionya, entah kenapa," cerita Bonita lagi.

Tapi, peristiwa-peristiwa itu tak membuat Bonita mengendurkan semangat. "Seperti Mas Adoy pernah bilang, apa pun yang terjadi kami harus terus melanjutkan permainan, jangan berhenti, the show must go on. Memang lagu 'Ari' itu susah, karena temponya naik turun, sementara permainan inti ada di gitar Mas Adoy. Saya sempat kehilangan arah, tapi saya tetap fokus mendengarkan permainan basnya dan keyboardnya," kata Bonita.

Belum lagi, para penyuka musik Bonita and the husBand yang memadati GBB memberi dukungan. "Penonton luar biasa. Mereka bertepuk tangan dan terus support kami, walaupun sound gitar sempat mati. Seperti ketika (sound gitar hidup lagi) saya bilang, 'Selamat datang kembali', penonton bertepuk tangan sangat meriah," tutur Bonita.

Histeria para penonton terjadi bukan hanya ketika Bonita and the husBand mengalami masalah tata suara. Siulan dan tepuk tangan sudah ada sejak "Sing a Song" dan "Bangun" membuka pertunjukan sebelum "Ari". "Rasanya kurang lengkap kalau enggak ada begituan (gangguan teknis tata suara). Itu tandanya malam ini kita semua diberkati," ujar Bonita disambut tepuk tangan.

Berikutnya, lagu "Komidi Putar", yang menjadi bagian dari album pertama Bonita and the husBand pada 2003, menjadi menu konser tersebut. "Aku", "Terima Kasih", dan "Do What You Gotta Do" juga tak ketinggalan. "Berikutnya, 'In God Our Love Will Be Allright'. Wuuu... dari judulnya bisa ketebak, yang ternyata, kalau syairnya didengar, luar biasa sekali. Semoga terhibur," ujar Jimmy.

"In God Our Love Will Be Alright" dan "God Came To", yang bernapas religi, juga melarutkan konser kedua yang pernah digelar oleh Rumah Bonita sebelum Adoy memetik gitarnya pada "Pesan untuk Pram". "Suatu hari bapak saya mengajak saya ngobrol. Si Bapak ngomong, 'Dik kamu tahu enggak masa depan itu persis seperti yang kamu bayangkan?'. Saya waktu itu masih TK, ngeri banget diajak ngobrol seperti itu lagi liburan mau masuk SD. Saya merasa itu pesan sebenarnya dari Bapak, kami ingin meneruskan lagu ini kepada anak kami (buah hati Adoy dan Bonita), Pram (Pramusetya Kanca). Jadi, lagu ini kami namakan 'Pesan untuk Pram'," jelas Adoy diiringi lagu "Pesan untuk Pram".

Malam kian larut, "Keepin' On", "4 PM", "Lagu Sederhana", "Small Miracle", "Merah", hingga "It's Over Now" menjadi suguhan berikutnya, sebelum "You Cheer Me Up" dan "Marilah Kemari" menutup pertunjukan Bonita and the husBand, yang sukses sesuai harapan. "Ini sesuai main set yang kami bentuk. Kami asyik dan penonton juga asyik. Kalau boleh, saya pengin rewind, atau kalau bisa penginnya buru-buru konser lagi," pungkas Bonita.