Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Kesenian Sangat Kehilangan Sosok Pembaru

Kompas.com - 09/03/2012, 12:03 WIB
M Suprihadi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat kesenian Indonesia, khususnya Jawa, sangat kehilangan salah satu putra terbaiknya dengan meninggalnya tokoh pembaru musik gamelan Manthous yang sangat dikenal dengan musik campur sarinya.

Budayawan Yogyakarta, Bondan Nusantara, yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (9/3/2012) siang ini, menyatakan sangat berduka atas meninggalnya Manthous yang bernama asli Sumanto pagi tadi. Menurut dia, Manthous bukan hanya seniman, melainkan juga pendobrak dan pembaru musik gamelan atau karawitan.

Bagi Bondan, Manthous yang dikenal dengan suara khasnya yang serak-serak basah bukan sekadar seniman Gunung Kidul, melainkan sudah menjadi milik para pencinta kesenian Jawa. Dialah yang menginisiasi musik campur sari sehingga menjadi sangat terkenal sekarang ini.

Bondan berharap para seniman Jawa, khususnya Gunung Kidul, harus berterima kasih kepada Manthous yang dengan popularitasnya telah mengangkat Gunung Kidul di dalam kancah musik campur sari. Karena itu, ia berharap para seniman Gunung Kidul, khususnya, mampu mengembangkan musik campur sari untuk menemukan bentuk-bentuk modern agar tak ditinggalkan penggemarnya.

Mengilhami

Manthous sudah lama menderita stroke dan kondisi terakhirnya bahkan sudah tidak bisa bicara. "Saya bertemu terakhir tiga bulan lalu di rumahnya. Saat itu Pak Manthous sudah tidak bisa bicara. Setiap kali mendengar musik campur sari atau melihat musik campur sari di televisi, ia berlinangan air mata," kata Bondan.

Ditambahkan Bondan, Manthous tak sekadar memperbarui musik gamelan, tetapi dengan campur sarinya juga mengilhami pembaruan ketoprak. "Dia mengilhami pertunjukan ketoprak dengan musik campur sarinya," kata Bondan.

Kalau mau jujur, kata Bondan, pertunjukan di televisi seperti Opera van Java itu sebenarnya juga terilhami oleh campur sari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com