Parade Instrumen

Tak banyak band yang diawaki anak muda usia dua puluhan tahun yang mengusung instrumen cello, terompet, pianika, ukulele, apalagi glockenspiel sekaligus ke atas panggung. Band Angsa dan Serigala asal Bandung, Jawa Barat, melakukannya, dengan konsekuensi jumlah personel sebanyak delapan orang.

”Panggung jadi lebih meriah, cenderung sesak setiap kami main,” kata Hendra Araji (28), vokalis sekaligus pemain glockenspiel, ukulele, dan gitar akustik di band yang dia dirikan sejak Maret 2008.

Selain Araji, band ini diawaki oleh Meyga (vokal, pianika), Danny (vokal, gitar), Jaka (bas), Ardith (keyboard, synthesizer), Popi (drum, perkusi), Afifa (biola, cello), dan Gilang (terompet).

Keragaman bunyi yang dihasilkan dan irama musiknya memunculkan suasana meriah layaknya festival di jalanan. Simak lagu optimistis mereka yang berjudul Muda, Tangguh, dan Perkasa di album perdana. Irama makin mengentak dengan tepukan tangan dan vokal bersahutan.

Musik yang mereka mainkan itu, kata Araji, adalah sintesis dari selera musik personel mereka. Araji sendiri menggemari karya-karya Iwan Fals dan Bob Dylan. Benang merahnya adalah musik pop ala band dari Kanada, seperti Arcade Fire dan Broken Social Scene yang beranggota banyak.

Mari berharap band ini tidak terguncang konflik lantaran kerepotan membagi honor.

(HEI)