Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lisa Marie Presley

Kompas.com - 24/06/2012, 03:24 WIB

Oleh Frans Sartono

Menjadi anak Raja Rock ’n’ Roll Elvis Presley itu apakah sebuah beban? ”Saya tidak melihat itu sebagai beban. Kami sangat berbeda satu sama lain. Namun, saya bangga menjadi siapa saya,” kata Lisa Marie Presley dalam wawancara dengan ”Kompas”. 

Lisa Marie Presley (44) menelepon dari Amerika Serikat. Ia berbicara tentang album barunya Storm & Grace yang dirilis Universal Music pada pertengahan Mei. Ia menyanyi dan menulis sebelas lagu pada album tersebut. Tidak ada jejak ataupun bayang-bayang musik Elvis dalam album Lisa.

I’ll try to keep my own... saya ingin tampil sebagai diri saya sendiri. Prinsipnya, saya ingin menjadi penyanyi dan penulis lagu,” kata Lisa tentang musik yang disodorkannya di album Storm &Grace.

Apa boleh buat, pembandingan dengan sang bapak memang tidak terhindarkan ketika Lisa Marie Presley memilih jalan hidup sebagai penyanyi. Pembandingan itu pula yang membuat Lisa berjuang keras agar dirinya tidak dianggap sebagai pengekor orangtua. Lisa mengakui, di masa lalu ia sampai ketakutan akan pembandingan dengan sang ayah: Elvis Presley. Terlebih ia pernah disebut-sebut sebagai ”Princess of Rock and Roll” gara-gara ayahnya berpredikat Raja Rock ’n’ Roll.

”Ya, saya tidak ingin, dan tidak akan pernah ingin menjadi seperti itu. Tetapi, kalau ada kesamaan dalam hal lain, saya kira itu sesuatu yang alami ha-ha...,” kata Lisa yang wajah, hidung, dan matanya mengingatkan kepada sosok sang ayah dan ibunya.

Inspirasi hidup

Lewat album Storm & Grace, Lisa Marie Presley membuktikan bahwa ia bukan Elvis Presley. Demi berkonsentrasi menulis lagu, Lisa sengaja mengasingkan diri ke Inggris selama delapan bulan. Namun, justru di pengasingan itu, ia terhubung dengan akar musik di tanah yang melahirkannya, yaitu Memphis, Tennessee, Amerika Serikat. Bukan rock ’n’ roll seperti sang ayah, tetapi musik folk yang terasa modern. Ada mandolin dan pedal steel yang lazim digunakan dalam musik country.

”Musik di album itu benar-benar organik, alami, wajar, dan dan lebih dekat dengan siapa diri saya,” kata Lisa.

Organik dalam arti, murni tanpa rencana untuk menulis musik dengan target-target tertentu, termasuk target pendengar dan pasar. Dia menulis lagu sesuai dengan apa tuntunan nuraninya saat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com