Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NOAH Berpacu dengan Waktu, 1.800 Penonton Terhibur

Kompas.com - 17/09/2012, 17:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), David (keyboard), dan Reza (drum) akhirnya mewujudkan tur Born to Make History Concert alias Rencana Besar NOAH di lima negara (Australia, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Jakarta) yang berada di dua benua (Australia dan Asia) dalam satu hari, Minggu (16/9/2012). Pertunjukan penutup tur tersebut diadakan di Skeeno Hall, Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu malam hingga Senin (17/9/2012) dini hari.

Kira-kira 1.800 orang menyemut sejak pukul 20.00 WIB untuk ikut menjadi saksi sejarah yang diukir oleh band yang dulu bernama Peterpan itu. Namun, mereka harus bersabar. Ketika jjarum jam menunjuk ke angka 22.30 WIB, grup Geisha lebih dulu membuat pemanasan bagi para Sahabat NOAH (sebutan untuk penggemar NOAH) dengan 13 lagu dari band asal Pekanbaru jebolan Most Wanted 2009 itu. "Pergi Saja", "Jika Cinta Dia", dan "Cinta dan Benci" menjadi tiga lagu terakhir yang digelindingkan oleh Momo (vokal), Roby (gitar), Nard (bas), Dhan (keyboard), dan Aan (drum).

Pada waktu yang sama, para Sahabat NOAH terus berseru memanggil band kesayangan mereka untuk segera naik ke pentas. Momo, yang mulai kehabisan suaranya, tanpa basa-basi, mewakili rekan-rekan segrupnya, berpamitan. Panggung pun ditutup layar merah pada pukul 23.30 WIB.

Seketika, perhatian para penonton pun tertuju ke layar yang menampilkan video kegiatan NOAH mengaransemen lagu-lagu di studio musik. Tak lama kemudian, Momo, yang kali ini tak ditemani oleh para personel lain Geisha, kembali naik ke pentas untuk melantunkan "Cobalah Mengerti" diiringi permainan piano David, yang masih "bersembunyi" di balik layar.

Belum usai lagu "Cobalah Mengerti" dinyanyikan Momo, tiba-tiba layar tersebut terbuka. Musik "Cobalah Mengerti", yang semula hanya berupa permainan piano oleh David, kini menjadi lengkap dengan bunyi-bunyian dari gitar Uki-Lukman dan bas additional player Ikhsan. Olah vokal Ariel pun masuk melanjutkan nyayian Momo.

Sambutan para penonton "meledak" saat itu juga sebelum NOAH beralih ke lagu "Walau Habis Terang". Seakan tanpa putus mereka mengelukan NOAH. Band yang dulu bernama Peterpan itu seperti tidak pernah kehilangan karisma meski sempat hampir tiga tahun tidak merilis album dan manggung.

"Selamat malam Indonesia. Sahabaaat... Kita berhasil. Kita punya mimpi dan mimpi kita bertemu dengan orang-orang yang punya mimpi. Jadi, sebelum saya lanjutkan ini, kita dipertemukan dengan orang-orang yang mau berpikir di atas normal dan orang yang mau jungkir balik," seru Ariel. "Yang kita lalui hari ini adalah besar, dan yang kita lalui juga besar, dan pulang sampai di sini disambut sekian besar. Perlukah kita rayakan 'Di Atas Normal'?" serunya lagi diiringi intro lagu "Di Atas Normal" dengan nuansa musik orkestra yang keluar dari efek permainan keyboard David.

"Menghapus Jejakmu" dan sebuah lagu baru, "Terbangun Sendiri", menjadi nyanyian NOAH selanjutnya sebelum Ariel bercerita tentang masa SMA-nya. "Saya punya satu lagu. Lagu ini saya tulis waktu masih di bangku SMA. Curhat sedikit enggak apa-apa. Waktu itu saya punya pacar," cerita Ariel yang disambut sorakan para penonton. "Jadi, sudah hapal semua ya?" lanjutnya tanpa menuntaskan ceritanya tesebut begitu lagu "Yang Terdalam" dan "Kisah Cintaku" secara bergantian menghibur para penonton.

Para penonton semakin membakar NOAH. Ariel pun tak kalah bersemangat untuk membagi pengalaman NOAH tampil di empat negara sebelum akhirnya mereka tiba di Tanah Air kira-kira 30 menit sebelum pukul 00.00 WIB. "Halo yang di belakang, tepatnya jam 12 lebih 10 kemarin kami berada di Melbourne, jam 10 pagi di Hong Kong, jam empat sore di Kuala Lumpur, jam tujuh-jam delapan kami di Singapura, dan sekarang kami sudah balik lagi. Saya dan teman-teman yang lain dengar di Jakarta sudah siap menyambut kami. Itu adalah kekuatan yang sangat besar yang membuat kami semangt terus. Kalian luar biasa! Semuanya luar biasa. Saya dan NOAH, ada Uki, Lukman, Reza, dan David, yang paling muda, cuma bisa bilang terima kasih," ujar Ariel di awal lagu "Mungkin Nanti".

NOAH terus berpacu dengan waktu untuk mengukir rekor menjadi band pertama yang mengadakan pertunjukan di lima negara di dua benua dalam satu hari. Tepat pukul 00.30 WIB, Senin (17/9/2012), atau setelah menyanyikan "Tak Bisakah", "Topengmu", dan "Di Balik Awan", penghargaan Rekor Dunia Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) akhirnya dierahkan kepada NOAH. "Ini untuk kalian," seru Ariel kepada para Sahabat NOAH, sebelum ia dan rekan-rekannya menyelesaikan pertunjukan itu dengan salah satu lagu baru mereka, "Separuh Aku".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com