Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psy Tak Suka "Tekanan Berat" untuk Mewakili Negaranya

Kompas.com - 16/11/2012, 19:23 WIB

LONDON, KOMPAS.com -- Psy (34) mengaku tidak senang terhadap ''tekanan berat'' untuk mewakili negaranya dalam skala global.

"Saya tidak mau hidup seperti itu,'' kata penyanyi Korea Selatan (Korsel) yang memopulerkan lagu  "Gangnam Style" dan tari "menunggang kuda" tersebut. "Saya bukan orang yang bertanggung jawab untuk hal itu. Saya benci kata tanggung jawab. Saya tidak bertanggung jawab sama sekali sebelum 'Gangnam Style' terkenal dan sekarang saya harus berperilaku baik,'' katanya lagi.

Psy, yang bernama asli Park Jae-sang, mengatakan pula ia merupakan seorang yang ''nakal'' sebelum "Gangnam Style" mendunia. Klip video dengan tarian uniknya itu kini telah ditonton lebih dari 700 juta kali di situs YouTube.

Dalam konser sebelumnya, Psy pernah mengenakan kostum berbahan latex ketat PVC dan menyanyikan lagu Lady Gaga. Tahun 2011 ia pernah tampil membawakan lagu "Single Ladies" milik Beyonce juga dengan kostum ketat di panggung.

"Tekanan Berat"
Awal bulan ini Psy mendapat penghargaan kebudayaan Okgwan Order of Cultural Merit dari Kementerian Budaya Korsel karena meningkatkan minat dunia atas musik pop Korea dan ketertarikan atas Korsel. Ketika ditanya bagaimana perasaannya tentang dirinya digunakan secara politis, Psy mengaku ia ''bukan orang seperti itu''.

Ia juga menceritakan bahwa ia pernah difoto di Toronto dengan berdiri merokok dekat tanda larangan merokok, dan hal itu mendapat kecaman di kampung halamannya. "Ada asbak umum di sana,'' protes Psy. ''Itulah mengapa saya merokok di sana dan semua orang merokok di sana, jadi saya pikir itu baik-baik saja,'' tekannya. "Tetapi, di Korea itu menjadi masalah, jadi orang berkata, 'Oh Psy, Anda mewakili negara kami, mengapa Anda melakukan itu?'' lanjutnya. "Hal semacam itu terjadi saat ini," imbuhnya.

Pada 11 November 2012, klip video lagu "Gangnam Style"  memenangkan penghargaan video terbaik di  MTV Europe Music Awards 2012 di Frankfurt, Jerman.

Ia mengaku tengah menggarap album internasionalnya yang pertama. Terangnya, album itu akan direkam setengah dalam bahasa Inggris dan setengah dalam bahasa Korea, serta akan rilis tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com