Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendatang Baru Harapkan Papua Berperan di Industri Film Kita

Kompas.com - 06/12/2012, 14:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ini dia aktor pendatang baru asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Benyamin Lagowan namanya. Benyamin berhasil lulus kasting dan menjadi pemeran utama dalam film Cinta dari Wamena, yang mengangkat tema HIV/AIDS di Wamena untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bahaya HIV/AIDS.

"Awalnya saya masih SMA kelas tiga di Wamena pas diajak kasting. Kasting itu menjelang ujian akhir nasional. Saya yang waktu itu menjadi Putra Pariwisata Jayawijaya tahun 2009 akhirnya terpilih," kisah Benyamin, yang diwawancarai usai jumpa pers film Cinta dari Wamena di Blitzmegaplex Grand Indnesia, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2012) siang.

Saat itu, sutradara Lasja F Sutanto beserta timnya datang ke sekolah Benyamin untuk mencari pemeran film tersebut. Menurut pemeran Tembi ini, hampir semua sekolah di daerah Wamena didatangi kru film itu. "Setelah itu, satu minggu latihan, satu bulan shooting," tutur Benyamin, yang sempat dilarang orangtuanya ikut kasting karena mendekati Ujian Akhir Nasional.

Menurut mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester 5, Universitas Cenderawasih, ini, HIV/AIDS merupakan masalah terbesar di Papua, melebihi perang antar suku. Masalah itu diangkat ke film tersebut. "Menurut saya, film ini sangat berbeda dari (film berlokasi di Papua) sebelumnya, karena tujuan atau ide yang diangkat dalam film ini amat berbeda. Cinta dari Wamena itu mengangkat isu yang terjadi di Papua. Kalau yang sebelumnya mungkin hanya untuk hiburan atau komersialisasi saja, yang jelas kesan edukasi di sini besar sekali," jelas Benyamin.

Berkesempatan membintangi film layar lebar dan datang ke Jakarta, Benyamin memiliki harapan yang besar kepada industri film Tanah Air. "Semoga melalui film ini, banyak lahir orang-orang Papua masuk ke dalam (dunia) entertainment. Mereka yang dari Papua sudah banyak talenta, tapi kurang kesempatan dan kurang dilibatkan. Masa kami di Papua hanya bisa nonton saja?" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com