Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Kisah tentang Negeri Slank

Kompas.com - 05/01/2013, 00:06 WIB

Oleh Monalisa

Ini kisah tentang negeri Al Biru, negeri damai dan makmur yang jadi porak-poranda akibat ulah orang-orang jahat yang gemar korupsi dan mabuk-mabukan.

"Negeri Al Biru sudah mulai kacau karena tidak seimbang," kata dalang Ki Enthus Susmono membuka konser ulang tahun ke-29 Slank di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (23/12) lalu.

Ki Enthus lalu memanggil grup Slank dengan lantunan Shalawat. Konser pun dimulai.

Bimbim, Kaka, Ivan, Abdee, dan Ridho langsung menghentak panggung dengan lagu "Pulau Biru", lagu tentang pulau dambaan, untuk para Slankers yang dari berbagai daerah yang memenuhi stadion.

Dalam hajatan konser ulang tahun ini, Slank tampil beda. Mereka menggandeng dalang Ki Enthus Susmono beserta Al Zastrow dan sepanjang konser musik gamelan dari grup Ki Ageng Ganjur.

Ki Enthus, yang dijuluki dalang edan, menyajikan kisah negeri Al Biru, tentang bagaimana Slank membawa perubahan ke negeri itu dan menyebarkan virus baik kepada generasi baru, generasi biru.

Slank pun sengaja memilih lagu-lagu yang memuat pesan kebaikan dalam konser kali ini. "Lagu-lagu yang kami pilih untuk ditampilkan berdasarkan pesan Slank yang mau mengajak orang berbuat lurus dan anti korupsi," ujar Bimbim, sang penabuh drum.

Sebelum konser Slank melakukan kunjungan ke beberapa pesantren dan menanam pohon di lereng Gunung Merapi. Panitia konsernya juga anak-anak pesantren.

Banyak yang menyebut konser ini sebagai "Slank dakwah", kata Bimbim.

Menurut Bimbim, itu membuat Slank lebih mudah mendapat izin untuk melakukan pertunjukkan. "Masa Slank mau dakwah tidak dikasih izin," kata Bimbim.

Slank membawakan sekitar 20 lagu dalam konser itu, termasuk lagu "Virus", "Mars Slankers", "Lo Harus Grak", "Garuda Pancasila", "Generasi Biru", "Orkes Sakit Hati", Tong Kosong", "Kupu Biru", dan "Bang Bang Tut." Puluhan ribu Slankers melebur bersama mereka, menyanyi dan menikmati musik bersama.

Negeri Slank

"Ini adalah Indonesia kecil. Tolong saling menjaga, semua yang di sini adalah teman dan saudara," teriak Kaka, sang vokalis, yang mengenakan jaket bertulisan "29" di bagian belakang.

Ungkapan Kaka itu tidak berlebihan karena malam itu anak-anak muda dari berbagai daerah di Indonesia menyaksikan pertunjukan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com