Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Taslim: Bangga Jadi Bagian Timnas Indonesia

Kompas.com - 19/03/2013, 10:13 WIB
Senang olahraga bela diri sejak kecil, Johannes Taslim terpilih ikut pemusatan latihan nasional judo saat masih remaja pada tahun 1999. Pria kelahiran Palembang, 23 Juni 1981, ini mewakili Sumatera Selatan sebagai pejudo andalan bersama sang kakak, Peter Taslim, dan pejudo putri, Aprilia Marzuki.

Tiga serangkai ini selalu muncul di tingkat nasional dan berbagai ajang internasional, seperti SEA Games dan kejuaraan terbuka di Asia. Selama 15 tahun bergabung di pelatnas, Johannes, yang akrab disapa Joe, terbiasa hidup disiplin ketat, seperti latihan empat kali sehari, dan harus cepat beradaptasi dengan suatu tempat.

Saat waktu senggang, Joe tidak bisa diam dan mengisi waktunya dengan menjadi model di media dan iklan. Tahun 2008, film pertama Joe, yakni Karma yang bergenre horor, beredar. Sejak itu, Joe juga tampil di film Rasa (2009), The Raid (2011), Dead Mine (2012), dan Fast and Furious 6 (2013).

Di film terakhir, Joe berperan sebagai Jah, tokoh antagonis dan merupakan seorang pembunuh berdarah dingin nan piawai bela diri serta parkour. Di film produksi Hollywood ini, Joe beradu akting dengan Vin Diesel dan Paul Walker.

***

Bagaimana tanggapan seorang Joe Taslim jika diberi tawaran untuk pindah dan bermain film di luar negeri setelah keberhasilan film Hollywood Anda? (Edwina Dhyani, Bogor)

Masih belum kepikiran untuk pindah ke Hollywood. Tetapi mudah-mudahan saya bisa terus berkarya di Indonesia dan di luar negeri.

Bravo! Anda berhasil menembus perfilman internasional, sementara yang lain mencoba go international dan tetap belum berhasil, apa rahasianya? Bagaimana Anda bisa dipercaya beradu akting dengan aktor sekaliber Vin Diesel? (Engel Batara, xxxx@xl.blackberry.com)

Rahasia sih mungkin enggak ada. Saya lebih ke mencintai pekerjaan saya dan selalu memberikan yang terbaik. Main di Fast and Furious 6 berawal dari casting/audisi. Saya sangat beruntung lolos dan dipercaya untuk jadi bagian dari produksi box office ini.

Apa saja faktor yang bisa diambil sebagai pembelajaran dan bisa diaplikasikan ke dalam budaya kerja kita (khususnya dunia film) dari pengalaman bekerja sama dengan artis dan produser film internasional? (Dovi Rustam, Sumatera Selatan)

Enggak ada perbedaan sih, paling dari skala memang mereka besar, sangat terorganisasi, teknologi dan peralatan canggih. Tetapi kalau dari sumber daya manusia di Indonesia—baik aktor dan kru—juga semua pekerja keras dan sangat passionate terhadap pekerjaannya.

Karier sebagai atlet nasional sudah digapai, menjadi model hingga menjadi aktor Hollywood pun sudah Anda rasakan. Impian apa yang berikutnya ingin Anda raih?(Andre Octavianus Sinaga, Jakarta)

Impian saya main di Hollywood sudah tercapai sekarang mungkin lebih ke memeliharanya dan ke depannya lebih kerja keras. Mudah-mudahan bisa lebih baik terus.

Apa saja yang Anda dapat gunakan dari dunia judo, untuk dunia Anda sekarang ini? (Erwin Santosa, Bandung)

Dari judo yang saya dapat malah lebih ke filosofinya, disiplin, kesetiaan, dan kehormatan adalah segala-galanya. Enggak pernah menyerah walau apa pun yang terjadi, serta selalu memberikan yang terbaik.

Sebagai pemuda yang mewakili bangsa di kancah perfilman internasional, apakah Anda juga membantu peran pemerintah untuk menyosialisasikan program Visit Indonesia kepada para pelaku film dan masyarakat di sana? Semoga sukses. (Didi Andika Pratama, Tangerang)

Selalu, saya bilang kalau mereka ke Indonesia, saya yang akan menjadi guide-nya. Paul Walker sudah lumayan sering ke Indonesia dan dia setuju Indonesia sangat sangat indah. Saya juga bertemu Chris Hemsworth di Spanyol. Dia juga mengakui Indonesia it’s a very beautiful country.

Beberapa waktu lalu media memberitakan, seorang mantan atlet dayung nasional yang pernah meraih 3 medali emas di ajang SEA Games berniat menjual medali emas tersebut untuk pengobatan anaknya yang sedang sakit. Apa komentar Anda terhadap berita tersebut?

Apakah seorang Joe Taslim menganggap profesi atlet tidak cukup menjanjikan sehingga akhirnya lebih memilih terjun ke dunia hiburan? (Stevan Manihuruk, Kota Jambi)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com