Pesona Tiga Dara Biola

Sore itu, mereka tampil dalam balutan kostum warna ungu sesuai nama mereka, Violet. Mereka memainkan "Kehilanganmu" dan "Bahagia Tanpamu". Ketiganya berbagi tugas dengan apik. Saat Dhita menyanyi, Ava dan Mia memainkan biola dengan koreografi atraktif.

Demikian pula saat Mia menyanyi, Dhita dan Ava yang akan bertanggung jawab memainkan biola dengan aksi panggung sensual. Koreografer Ari Tulang, dipercaya menangani koreografi Violet.

Dhita mengatakan, cukup sulit melakukan tiga hal: bermain biola/bernyanyi, dan beraksi.
"Latihan dan konsentrasi tinggi sangat diperlukan" katanya. Namun itulah "kelebihan" yang ingin ditawarkan Violet untuk dunia hiburan Tanah Air.

Terinspirasi Bond
Sekilas, penampilan Violet mengingatkan pada Bond, kuartet biola perempuan. Bedanya, Bond menampilkan permainan biola penuh dari setiap personel tanpa bernyanyi. Namun, aksi panggung dan pengemasan visual mereka dikonsep hampir sama, yaitu ada pesona lain di luar alunan biola. Mereka enak didengar, dilihat, alias menghibur.

Setidaknya mereka bukan girl band yang menyanyi dan melakukan gerakan koreografi di atas panggung. Namun, girl band plus kemampuan bermain biola.

"Secara karya, mereka sangat bisa dipertanggungjawabkan," kata Katon.

Ava, selain model iklan juga seorang penata musik. Sementara Dhita dan Mia memiliki sejumlah prestasi di dunia musik yang telah dirintis sejak usia belia.

Katon menuturkan, konsep yang diusung Bond memang menjadi inspirasi ketika membentuk Violet. Konsep itu kemudian diperkaya oleh Katon dengan kelebihan lain, yaitu bernyanyi.

"Jadi Violet tidak hanya memainkan biola dan melakukan koreografi di atas panggung, mereka juga menyanyi. Ini yang menurut saya menjadi nilai lebih Violet sehingga Violet hadir dan menyajikan sesuatu yang berbeda, yang selama ini belum pernah ada di industri musik Indonesia," tutur Katon.

Katon yakin Violet memiliki kesempatan untuk merebut ceruk pasar. Katon tak khawatir dengan industri musik yang tengah mati suri karena Violet memberi penawaran baru yang berbeda dari yang pernah ada.

"Awalnya memang tidak mudah mencari perempuan pemain biola yang juga bisa menyanyi. Di Indonesia rupanya memang tidak banyak pemain biola yang juga bisa menyanyi," ujar Katon.

Katon dan Kla Corporation sempat menggelar audisi untuk mencari perempuan pemain biola yang bisa menyanyi. Di industri musik, perempuan, diakui Katon, memiliki nilai jual lebih tinggi ketimbang laki-laki. Alasan ini pula yang mendasari terbentuknya Violet. Formasi Violet saat ini merupakan formasi kedua. Sebelumnya, posisi Dhita diisi oleh Sherrin Tharia.

Prediksi dan analisa Katon terbukti sejak single ”Bahagia Tanpamu” dirilis. Single tersebut terdapat di album Tribute to KLA Project yang dirilis Oktober 2011. Violet banyak memenuhi undangan tampil dari berbagai hajatan yang digelar oleh instansi, baik swasta maupun pemerintah.

"Tidak hanya di Jabodetabek. Kita sudah tampil hampir di seluruh Indonesia. Rata-rata undangan dari instansi," kata Dhita.

Karena belum memiliki banyak lagu, setiap kali tampil Violet lebih banyak membawakan lagu-lagu Top 40. Meski demikian, respons penonton dikatakan Dhita cukup positif.

Tampil langsung di depan publik (off air) memang menjadi incaran Violet. Katon mengatakan, di tengah lesunya industri musik Tanah Air, sangat sulit berharap dari penjualan single atau album.

Tidak mengherankan apabila "kemasan" Violet pun dipoles sebagai produk laku jual. Paket lengkap yang telah dimiliki Violet, ujar Katon, dilengkapi dengan amunisi berupa lagu-lagu cinta bernuansa galau, yang hingga kini menjadi favorit penikmat musik Tanah Air.

"Namun, soal genre akan sangat bervariatif alias multigenre. Tidak hanya pop, bahkan nanti R & B juga bisa," papar Katon.

Setelah single "Kehilanganmu", tahun ini Violet berencana membuat mini album. Produser Eksekutif Kla Corporation, Johan Widjaja, yakin dengan kelebihan yang dimiliki Violet, mereka akan sanggup mendobrak pasar. (Dwi As Setianingsih)