Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Slank Tolak Dikontrak untuk Acara Nasdem

Kompas.com - 28/05/2014, 11:32 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Pemilu Presiden 9 Juli 2014, para bakal calon presiden dan wakil presiden terlihat mengakrabi para artis Indonesia untuk menarik perhatian publik demi mendapatkan suara potensial dari para penggemar figur yang mereka rangkul. Namun, pemerhati industri musik Bens Leo menilai, upaya tersebut tak akan berdampak signifikan dalam meraih suara.

"Pilpres dengan pileg (pemilu legislatif) ini sangat signifikan perbedaannya. Kalau pas pileg, mungkin saja artis bisa memengaruhi penggemarnya karena dihibur pas kampanye. Akan tetapi, pas pilpres, ini sifatnya sudah personal," kata Bens dalam wawancara melalui telepon dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa (27/5/2014).

Contohnya, Selasa itu, bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan silaturahim ke markas Slank di Gang Potlot III, Kalibata, Jakarta Selatan. Kunjungan itu, menurut Bens, belum tentu bisa memengaruhi Slank dan para penggemarnya untuk memilih pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Memang Jokowi datang ke markas Slank, tetapi saya tahu Slank itu netral. Memang Potlot itu sifatnya open house, partai mana saja bisa datang. Namun, Slank tetap netral," kata Bens.

"Kemarin saya dihubungi orang (pihak) Jokowi untuk mengontrak Slank main untuk acara Nasdem (Partai Nasional Demokrat). Namun, ternyata, Slank enggak mau. Saya tahu persis Slank seperti apa," lanjut Bens.

"Ini menarik karena Slank netral. Siapa yang tahu Bunda Iffet (manajer Slank) memilih siapa. Atau jangan-jangan pilihan Bunda sama Bimbim berbeda, pilihan Kaka dengan Abdee berbeda, atau, ekstremnya, istri saya belum tentu tahu saya akan coblos siapa," sambungnya.

Karena sifat personal itu pula, Bens jadi tak heran ketika Ahmad Dhani dan Rhoma Irama, yang dikenal dekat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), justru merapat ke kubu pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Saya tidak heran, seperti pemimpin PKB itu kan ke Jokowi-Kalla, tetapi Ahmad Dhani dan Rhoma Irama ke Prabowo-Hatta. Makanya, ini sangat personal," tutur Bens.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com