Mengenang Robin Williams Lewat Mrs Doubtfire

Dalam film yang mengadaptasi novel berjudul Alias Madame Doubtfire karya Anne Fine itu, Williams membintangi karakter utama, Daniel Hillard alias Mrs Doubtfire. Film yang disutradarai oleh Chris Columbus serta diproduksi oleh Blue Wolf dan Twentieth Century Fox tersebut berhasil meraih penghargaan dalam Academy Awards untuk kategori Best Makeup serta menempati posisi ke-67 dalam daftar film terlucu sepanjang abad ke-20 dalam ajang American Film Institute's 100 Years, 100 Laughs: America's Funniest Movies, dan juga bertengger di posisi nomor 40 dalam Bravo's 100 Funniest Movies of All Time.

Mrs Doubtfire meninggalkan kesan khusus bagi para penggemar Williams. Dalam film tersebut, Williams dinilai mampu menghidupkan karakter Hillard. Hillard humoris dan spontan, berbeda dengan Miranda, istrinya, yang serba teratur, perfeksionis, keras kepala, dan ingin menang sendiri.

Perbedaan itu yang menjadi penyebab perceraian Hillard dan Miranda. Miranda merasa suaminya tidak pernah bisa serius, kurang bisa mengerti apa yang Miranda butuhkan, dan sering melupakan hal-hal penting, termasuk hari-hari penting dalam kehidupan mereka, termasuk ulang tahun Miranda.

Banyak masalah sepele menjadi persoalan besar dan ujung-ujungnya adalah pertengkaran. Miranda khawatir kondisi itu kelak akan berpengaruh terhadap perkembangan mental anak-anak mereka, yaitu Lydia (Lisa Jakub), Chris (Matius Lawrence), dan Natalie (Mara Wilson). Miranda merasa lebih baik ketika tidak bersama Hillard dan akhirnya memutuskan untuk bercerai dari Hillard.

Sial bagi Hillard, majelis hakim menilainya tak akan bisa mengasuh anak-anaknya dengan kondisi tempat tinggalnya dan status penganggurannya. Hak asuh jatuh ke tangan Miranda.

Karena merasa tak puas pada keputusan majelis hakim, yang membatasi pertemuan ia dengan ketiga anaknya, akhirnya ia menyamar menjadi Mrs Doubtfire, perempuan 60-an tahun yang bekerja sebagai pengasuh anak. Dengan menyamar menjadi Mrs Doubtfire, Williams akhirnya bisa berdekatan dengan anak-anaknya dan mengasuh mereka. Ia bisa memasak setiap hari untuk mereka, menemani mereka belajar, atau membacakan buku cerita untuk si bungsu.

Mereka percaya bahwa Mrs Doubtfire adalah pengasuh mereka yang baik hati. Miranda pun merasa nyaman dengan kehadiran Mrs Doubtfire. Miranda bahkan tak segan mencurahkan segala isi hatinya kepada sang mantan suami yang sedang dalam penyamaran itu.