Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Tak Terkejut dengan Kematian Robin Williams...

Kompas.com - 14/08/2014, 08:13 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com - Di tengah gelombang duka atas kematian aktor Robin Williams, ada orang-orang yang tak terlalu terkejut dengan cara kematian Williams. Orang-orang ini melihat langsung "kegelapan" di balik komedi yang disampaikan Williams di atas panggung maupun lewat beragam perannya di layar kaca dan layar lebar.

Teman-teman dan kolega Williams mengenal pemeran badut, alien, pengasuh, hingga aneka rupa profesi ini sebagai sosok yang sensitif di tengah keramaian. Pendiri lembaga amal Comic Relief, Bob Zmuda, misalnya, mengatakan Williams adalah orang yang susah berhubungan dengan orang-orang di luar panggung.

Menurut Zmuda yang lama berteman dengan Williams ini, tak semua orang di sekitar Williams sadar tentang dalamnya depresi yang dialami aktor itu. "Kadang-kadang saya menemuinya empat mata, dia akan sangat tidak nyaman," tutur Zmuda.

"Dia sama sekali tak punya kemampuan sosial. Barangkali ini salah satu alasan dia butuh berada di atas panggung," lanjut Zmuda. "(Panggung) adalah darah untuk hidupnya, kebutuhan psikologisnya, dan tanpa itu dia seolah tersesat."

Pendiri klub komedi The Improv, Budd Friedman, terakhir kali bertemu Williams adalah setahun silam, ketika aktor itu tampil di klubnya. Friedman adalah "bukti" ucapan Zmuda bahwa tak semua orang dekat tahu soal depresi dan penderitaan Williams.

Selama 35 tahun kenal Williams, Friedman mengaku tak pernah melihat sedikit pun gurat penderitaan Williams. "Saya tidak tahu seberapa banyak orang yang menyadari sisi gelapnya," aku dia.

Beberapa jam setelah Williams ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri pada Senin (11/8/2014), perwakilan pers Williams, Mara Buxbaum, mengungkapkan dengan keterusterangan yang tak lazim di Hollywood, bahwa aktor dan komedian itu selama beberapa bulan terakhir dirundung depresi.

Komedian dan depresi

Komedi dan depresi sudah lama diketahui saling bersilang-sengkarut, mulai dari Jim Carrey hingga Louis CK, Sarah Silverman hingga Jonathan Winters yang merupakan idola Williams dan sudah meninggal pada tahun lalu.

"Ada banyak komedian yang datang dengan latar belakang tragedi. Komedian punya banyak 'setan'," kata Jamie Masada, pendiri klub komedi The Laugh Factory, yang juga kerap disinggahi WIliams untuk pertunjukan berkala stand-up comedy.

Melihat langsung pergumulan batin para komedian seperti Richard Jeni dan Ricahard Pryor, Masada memutuskan merekrut psikiater untuk memberikan perawatan bagi para penampil di klubnya. "(Terapi) membantu dalam banyak cara," kata Masada. "Itu bukan pengobatan tetapi setidaknya saya tidak berpangku tangan sembari melihat mereka terluka."

Zmuda mengatakan Williams terlihat bersemangat menjalani pernikahan terbarunya ketika mereka bertemu selama debut Williams di Broadway pada 2011, Bengal Tiger at the Baghdad Zoo.

Menurut Zmuda, Williams juga menghadapi beragam tantangan selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah menjalani operasi jantung pada 2009 dan ketika komedi TV-nya "The Crazy Ones" tak lagi tayang hanya sesudah diputar satu musim.

"Saya kira serangan jantung dan kesehatannya, usianya, dan fakta bahwa dia sudah tak lagi punya kemampuan seperti sebelumnya (dengan) pembatalan pertunjukan komedi itu, semuanya mempengaruhi dia," tutur Zmuda. "Tekanan terhadap Anda ketika kaya dan terkenal sekaligus punya persoalan depresi, itu akan membuat Anda seolah tak punya tempat untuk kabur."

Williams mengunjungi The Laugh Factory, kata Masada, terakhir kali pada Desember 2013, dengan tampil selama setengah jam di panggung. Menurut dia, kala itu William tak hanya menerima standing ovation tetapi juga teriakan histeris para fans, yang memperlihatkan Williams masih punya daya tarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com