Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lucky Hakim: Pelantikan Wakil Rakyat bukan Pentas Peragaan Busana

Kompas.com - 01/10/2014, 11:05 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan artis peran yang menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN), Lucky Hakim (34), yang terpilih masuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) 2014-1019, mengingatkan bahwa acara pelantikan anggota DPR RI 2014-2019, yang akan dilangsungkan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2019), bukanlah pentas peragaan busana para wakil rakyat.

"Saya pakai setelan jas formil dan peci saja, sesuai ketentuan. Saya pakai yang ada saja, pelantikan besok kan bukan fashion show," kata Lucky dalam wawancara per telepon oleh Kompas.com di Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Namun, bintang sinetron Mutiara Hati, Muslimah, dan Jiran ini tetap memerhatikan penampilan pakaiannya ketika duduk di Komisi V nanti. Karena itu, Lucky mulai beradaptasi.

"Saya seorang artis, saya biasa pakai jins sobek sama t-shirt. Tapi, sebelum dilantik, saya sudah biasakan pakai pakaian formil, saya kan banyak kostum juga, mulai dari yang gembel sampai yang formil," tutur pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 12 Januari 1980, ini.

"Tapi, penampilan pasti saya perhatikan, ini kan jadi wakil rakyat, harus diperhatikan penampilannya, karena ini mewakili partai dan lembaganya," sambungnya.

Di luar hal-hel tentang penampilannya, Lucky menekankan bahwa sebagai anggota terpilih D{PR RI 2014-2019, ia akan menjaga amanat rakyat. Ia mengaku rela melepas beberapa kegiatan keartisannya.

"Kalau kemarin saya jadi artis itu saya dibayar profesional, sekarang kontrak saya sama rakyat, saya digaji rakyat. Pekerjaan sinetron saya batasi, ini kan hobi. Ada hari libur, nah di saat libur itu orang ada yang menyalurkan hobinya, mungkin dengan golf, ya saya bisa mengisi dengan shooting," ujar Lucky.

"Memang benar, ini bukan akhirnya dilantik, tapi ini awal untuk menjalankan amanat rakyat, karena suka ada yang bilang, 'Enak ya jadi anggota dewan tinggal datang, duduk, diam, terus digaji,' tapi saya tidak ingin seperti itu. Orang vote saya bukan untuk duduk diam di DPR, banyak agenda yang harus dikerjakan," tekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com