Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerinx "SID" Kenyang Intimidasi

Kompas.com - 01/10/2014, 19:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- I Gede Ari Astina atau dikenal sebagai Jerinx, penabuh drum Superman Is Dead, tak lelah menyuarakan penolakan rencana reklamasi di Teluk Benoa, Bali. Sejak dua tahun ia memutuskan turun ke jalan. Jerinx pun kenyang dengan berbagai macam intimidasi.

"Kami mulai menyuarakan penolakan reklamasi sejak dua tahun lalu. Sebagai seniman, kami menolak kerakusan dan ketidakjujuran lewat musik, bukan dengan kekerasan," kata Jerinx. Sebagai orang asli Bali yang lahir di Kuta, pantai selatan Bali, Jerinx tidak terima jika tanah kelahirannya dieksploitasi habis-habisan oleh investor dan penguasa daerah yang rakus mengeruk keuntungan di Bali.

Jerinx, Selasa (30/9/2014) malam kemarin, tampil di Rolling Stone Cafe Jakarta. Bersama para musisi dari Bali, Yogyakarta, dan Jakarta, ia naik panggung untuk menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa melalui lagu-lagunya. Kepada Outsiders dan Lady Rose (sebutan untuk fans SID), Jerinx membangunkan kesadaran bahwa reklamasi bukan persoalan Bali saja, melainkan Indonesia.

Reklamasi Teluk Benoa akan menenggelamkan Bali selatan. Kawasan teluk seluas 838 hektar tersebut sebenarnya termasuk daerah konservasi tempat bermuaranya empat sungai besar di Bali. Jika reklamasi dilakukan, kawasan selatan Bali dipastikan akan banjir.

"Kami orang Bali tenggelam. Sementara segelintir orang berdasi mendapat keuntungan dari penderitaan yang dialami orang Bali," tutur Jerinx.

Superman Is Dead adalah band yang muncul pada 1995 dari sebuah gang bernama Poppies Lane II di Kuta Bali. Lahir dan besar di Kuta, Jerinx sangat merindukan suasana damai dan saling menghormati yang dulu terjalin antara pengusaha dari luar Bali, turis, dan orang lokal. Tata ruang di Kuta dan kawasan Bali selatan juga sudah rusak oleh pembangunan hotel, resor, dan vila.

Kerakusan tidak berhenti sampai di situ saja. Investor kini mengincar Teluk Benoa untuk pembangunan berbagai fasilitas hiburan kelas atas, seperti lapangan golf, mal megah, hotel berbintang hingga fasilitas hiburan sekelas Disneyland. Bahkan, konon akan ada kasino di sana.

Sejak ia menyuarakan penolakan, Jerinx sering mengalami intimidasi. Di awal perjuangannya, bar yang dikelola Jerinx sering kedatangan orang-orang yang tidak jelas. Mereka bertubuh kekar dan sering menanyakan alamat rumah Jerinx. Ia juga beberapa kali mendapat telepon gelap yang menyatakan akan mencari keberadaan Jerinx.

"Saya tidak takut diancam. Karena apa yang saya dan teman-teman SID perjuangkan adalah perjuangan rakyat. Di sini rakyat yang berkuasa," kata Jerinx.

Ia bertekad akan terus berjuang entah sampai kapan. Dan lagu-lagu SID pun "menggebuk" para penguasa. (Lusiana Indriasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com