"Ini pertama kali ludruk dibawa dari Jombang ke Jakarta untuk manggung," ujar lelaki kelahiran Malang, Jawa Timur, ini. Ludruk adalah salah satu jenis kesenian rakyat Jawa Timur. Tarsan dibesarkan oleh kesenian yang banyak terdapat di Malang, Jombang, dan Surabaya itu.
Salah satu komedian senior di grup Srimulat ini menceritakan, dirinya mulai main ludruk saat kelas I SMP tahun 1958 di Malang. Kemudian, ia bergabung ke ludruk yang diasuh Resimen 412 (TNI Angkatan Darat). Waktu itu, TNI AD, TNI AU, dan Brimob (kepolisian) memiliki ludruk.
"Di samping ngeludruk, tugas saya memberikan penerangan kepada masyarakat agar tak terhasut oleh partai yang (waktu itu) diharamkan pemerintah,” jelasnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, ludruk tobong (mengadakan pertunjukan secara keliling) hampir tak ada. Tarsan berharap pementasan ludruk itu akan membawa kebangkitan bagi kesenian tersebut.
"Saya usul, ada peraturan daerah di Jawa Timur yang mengatur agar pada perayaan hari nasional, wajib nanggap ludruk," ujar Tarsan yang berharap ludruk tetap hidup. (TRI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.