Julianne Moore dan Eddie Redmayne Beri Inspirasi dan Semangat lewat Akting

Wajah Redmayne sangat emosional saat memegang erat Piala Oscar. Beberapa kali mulutnya mengucapkan kata wow sambil mencari kata-kata yang tepat untuk pidato kemenangannya. Wajahnya terlihat lebih tegang dibandingkan dengan ketika menyanyi di ajang Oscar tiga tahun lalu untuk film Les Miserables.

Ini merupakan penghargaan kedua untuk Redmayne yang berakting sebagai Stephen Hawking dalam film The Theory of Everything. Sebelumnya, dia meraih Golden Globe 2015 untuk kategori Aktor Terbaik.

"Oscar ini, wow, Oscar ini milik semua orang di dunia. Piala ini untuk semua orang yang menderita ALS," kata Redmayne yang tersenyum lebar.

Kerja keras dalam menghayati perannya membuahkan hasil yang gemilang. Baru pertama kalinya menjadi nomine Oscar, Redmayne langsung membawa pulang piala.

Dalam film drama itu, Redmayne berperan sebagai Stephen Hawking, seorang astrofisika asal Inggris yang mengidap penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau kelumpuhan saraf motorik. Film ini mengisahkan Hawking muda yang jatuh cinta kepada Jane Wilde, diperankan Felicity Jones, sampai kemudian lumpuh, tetapi menghasilkan penemuan ilmiah yang luar biasa.

"Saat saya melihat filmnya, saya percaya dengan apa yang saya lihat. Kami bertanggung jawab menggambarkan yang sesungguhnya mengenai kisah mereka. Untuk Stephen Hawking, sakit hanya sedikit memengaruhi kehidupannya. Dia tetap bergairah melanjutkan hidup," kata Redmayne yang belajar ke klinik saraf mengenai ALS.

Aktor bernama lengkap Edward John David Redmayne ini memulai debutnya di dunia hiburan sejak berumur 11 tahun. Aktingnya di panggung pertama kali di London untuk sebuah pertunjukan berjudul Oliver! dengan sutradara Sam Mendes.

"Saya berperan sebagai anak laki-laki bernomor 40. Sebuah peran kecil, bahkan saya tak bertemu dengan Sam Mendes," kata Redmayne kepada The Telegraph.

Anak pertama dari lima bersaudara ini memilih kuliah di Etton College dan pernah satu kelas dengan Pangeran William. Kemudian, dia melanjutkan ke jurusan sejarah seni di Universitas Cambridge. Tahun 2002, saat masih mahasiswa, dia mendapatkan peran utama untuk produksi Twelfth Night.

Selepas kuliah, tawaran untuk berakting di layar lebar semakin terbuka. Redmayne hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk mendapat peran di film layar lebar, The Goat, or Who Is Sylvia?. Dia pun mendapat penghargaan Evening Standars Newcomer Award pada 2004. Namanya pun semakin melambung saat menjadi aktor pembantu di film The Good Shepherd bersama dengan Robert De Niro dan Angelina Jolie.

Julianne Moore
Kalau Redmayne langsung menang, aktris Moore harus menunggu lima nominasi untuk bisa membawa Piala Oscar ke rumahnya. Piala diraih lewat perannya sebagai Dr Alice Howland, profesor linguistik dari Universitas Columbia, dalam film Still Alice.

"Saya membaca sebuah artikel yang menyebutkan, jika menang Oscar akan memperpanjang hidup selama lima tahun. Kalau itu benar, saya berterima kasih kepada Academy karena suami saya lebih muda daripada saya," ujar Moore yang disambut tawa para penonton.

Sebelumnya, istri sutradara Bart Freundlich ini telah meraih penghargaan Golden Globe 2015 untuk kategori dan film yang sama. Dalam film Still Alice, Moore berperan sebagai profesor bernama Alice Howland yang sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak punya waktu bersama keluarga. Namun, Alice didiagnosis menderita alzheimer yang kemudian menjadi dekat dengan putrinya, Lydia (Kristen Stewart).

Moore berharap filmnya bisa menginspirasi orang-orang yang menderita alzheimer.