Roy Marten: Film Komedi Berpotensi Dongkrak Penonton Bioskop

"Karenanya, begitu  ditawari sutradara dan penulis skenario wajah baru Jack Hutabarat, tanpa pikir panjang saya langsung menyambarnya," kata pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, 1 Maret 1952 ini dalam siaran pers yang dikirim JC Film, Sabtu (4/4/2015).

Roy agaknya memiliki misi khusus ketika bergabung dalam fim CCC. "Lewat film CCC inilah kesempatan saya untuk berakting maksimal sekaligus mendongkrak gengsi film komedi," tekannya.

Menurut aktor yang sudah membintangi 25 judul film ini, untuk mendongkrak kembali penonton bioskop yang terus menurun, dibutuhkan banyak film nasional berjenis drama komedi atau komedi situasi. "Saya optimis film CCC yang digarap Jack Hutabarat akan sukses menarik banyak penonton. Selain ceritanya dan drama percintaannya lucu, dialognya juga komunikatif dan cair," ujar Roy yang dalam film CCC bakal berperan sebagai orang kaya.

Roy pun mengaku senang terlibat produksi film CCC bersama artis peran Toro Margens, Septian Dwi Cahyo, Misye Arsita, Ratna Listy, dan bintang luar negeri Robert Romero.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tiga tahun terakhir, pada 2012 film nasional diproduksi sebanyak 87 judul dan hanya memperoleh 15.700.000 penonton. Pada 2013 dengan 100 judul film terjaring 15.000.000 penonton, serta 2014 lalu dengan jumlah produksi film bertambah menjadi  114 judul tapi hanya mampu meraih 15.200.000 penonton.

Berbeda pada era keemasan 2008 yang mencapai rekor penonton 30 juta dari 87 judul film, dengan rincian setiap judul film nasional ketika itu rata-rata memperoleh 344.828 penonton. Sedangkan pada dua tahun terakhir, dengan jumlah film 100 judul dengan jumlah penonton 15.000.000 dan 114 film dengan  penonton 15.200.000, dengan rincian penonton setiap judul film nasional terus menurun masing-masing hanya berkisar 150.000 dan 134.510 penonton.