Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Electron 45: Dari Klab Malam ke Industri Musik "Mainstream"

Kompas.com - 13/04/2015, 20:41 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah sering tampil di klab-klab malam, duo K 45, yang terdiri dari Tyo Nugros (drum) dan DJ Romy (synthesizer), masuk ke industri musik yang lebih mainstream dengan format band.

"Asal muasal idenya dari Tyo sama Romy. Mereka bikin K 45 untuk live PA (live personal appearance). Tyo jadi drummer-nya, Romy jadi DJ-nya pas waktu itu, 2007. Mereka akhirnya bosan dan pengin bikin yang lebih serius dengan nge-band," cerita Dmust Akira (keyboard) membuka obrolan mengenai proyek bermusik Electron 45 ketika berkunjung ke kantor Redaksi Kompas.com, di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dari rasa bosan itu, Tyo lantas membentuk trio Electron bersama DJ Romy (gitar dan synthesizer) dan Dmust (keyboard) pada 2008.

"Kami intinya memainkan musik elektronik, saya memainkan synthesizer, terus Romy selain gitar dia juga main synthesizer," kata Dmust.

"Saya bagian drum akustik-elektroniknya," timpal Tyo.

Sesudah berjalan lima tahun, trio tersebut menggaet runner up Indonesian Idol 2006, Dearly Dave Sompie atau Dirly "Idol" untuk menjadi vokalis grup mereka pada 2013.

"Kami cari vokalis, tapi dari audisi enggak ada yang ketemu. Sampai akhirnya datang lah Dirly," ujar Tyo.

"Kenapa Dirly? Karena dia sosok yang komplet. Yang nomor satu bagi saya, dia bisa bikin lagu jadi enak, dia bisa nyanyiin lagu yang slow dan yang rock juga bisa," terang Tyo.

Bersama Dirly, tiga personel lain Electron, yaitu Tyo, Romy, dan Dmust, sepakat untuk bertransformasi menjadi band pop elektronik bernama Electron 45, yang bernaung di bawah payung perusahaan rekaman Musica Studio's sejak 2014.

"Electron ini artinya partikel atom yang kecil-kecil, kalau digabung menjadi kuat banget. Kami ingin penikmat musik kami dari kecil lama-lama jadi besar dan kuat. Kenapa ada 45? Karena semangat 45," jelas Dmust.

Electron 45 baru merilis dua single bermusik elektronik, "Ambigu" dan "Takut Kehilanganmu".

"Saya pengin bikin sesuatu yang fresh, makanya saya cari yang genre-nya lain-lain, ada pop, new wave, elektronik," ujar Tyo.

"Untuk 'Ambigu', saya masukin unsur tabla, tapi electronic tabla, bukan tabla yang biasa. Kalau pemusik dangdut dengerin, dia bisa bedakan ini electronic tabla yang dimainin, bukan diprogram. Kalau penasaran, download aja (di itunes.com/electron45)," lanjutnya.

Menurut Tyo, musik elektronik yang dimainkan oleh Electron 45 bisa diserap dengan mudah oleh para penyuka musik Indonesia.

"Kami cobain ke segala usia, ternyata kata mereka asyik nih, fresh. So far oke, enggak ada yang bilang musik apa nih," ceritanya.

Lirik bertema cinta tetap menjadi alasan paling kuat mengapa musik yang dimainkan oleh Electron 45 mudah diterima oleh publik.

"Enggak bisa dipungkiri kalau tema yang paling bisa diterima itu tema cinta. Kami punya (tema) cinta, tapi yang lainnya juga banyak, makanya judul albumnya nanti adalah Cerita Hidup," ungkap Tyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com