Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kemungkinan Legenda Blues BB King Tewas karena Diracun

Kompas.com - 27/05/2015, 06:06 WIB

LAS VEGAS, KOMPAS.com -- Polisi memulai penyelidikan terhadap kematian legenda musik blues, BB King, sesudah kedua anaknya menyatakan bahwa ia meninggal karena diracun.

Karen Williams dan Patty King mengatakan, sang legenda diberi "zat asing ke dalam tubuhnya yang mengakibatkan kematiannya" oleh manajer bisnis BB King, Laverne Toney.

Pengacara King menyatakan bahwa tuduhan itu tak berdasar dan tak menghormati almarhum.
Namun, kemungkinan pembunuhan sekarang diselidiki oleh petugas pemeriksa mayat dan polisi negara bagian Nevada.

"Pemeriksa mayat kami mengambil alih kewenangan mengotopsi tubuh BB King" kata pemeriksa mayat Clark County di akun Twitter mereka, dikutip dari BBC, Selasa (26/5/2015).

Namun ia menambahkan hasil lengkap otopsi itu baru akan keluar enam hingga delapan minggu.

Tuduhan "konyol"
King meninggal ketika sedang tidur di rumahnya di Las Vegas pada 14 Mei lalu, pada usia 89. Saat itu, dokter dan pemeriksa mayat menyatakan, ia meninggal karena serangkaian stroke ringan yang terhubung dengan diabetes tipe 2 yang dideritanya.

Namun putri dari gitaris tersebut menuduh asisten pribadi King, Myron Johnson, bersama-sama dengan Toney memberi pengobatan yang mengakibatkan serangan diabetik terhadap King.

Kedua putri King menambahkan bahwa ayah mereka "dipisahkan dari seluruh anggota keluarga" pada pekan kematiannya dan hanya Toney serta Johnson yang bersamanya pada masa itu.

Toney yang merupakan pengelola kekayaan King, mengabaikan tuduhan keduanya.

"Selama ini mereka terus melontarkan tuduhan. Apa yang baru?" katanya kepada kantor berita AP.

Ia juga menyatakan tuduhan itu "konyol".

Sebelumnya awal tahun ini, Patty King, Karen Williams, dan putri ketiga King, Rita Washington, melaporkan Toney ke pengadilan dengan tuntutan pengabaian. Namun, perkara itu tidak dilanjutkan karena kurang bukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com