Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Dinosaurus Cerdas di "Jurassic World"

Kompas.com - 11/06/2015, 21:36 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sebutir telur berukuran besar retak perlahan-lahan. Sesuatu di dalamnya bergerak-gerak. Lalu tiba-tiba, tiga jari dengan kuku panjang menerobos keluar dari cangkang telur. Tak lama, sebuah kelopak mata terbuka pelan-pelan dan menunjukkan bola mata oranye terang. Adegan telur menetas ini membuka film Jurassic World.

Cast:
Sutradara: Colin Trevorrow
Produser: Frank Marshall, Patrick Crowley
Eksekutif produser: Steven Spielberg
Screenplay: Rick Jaffa, Amanda Silver, Derek Connolly, dan Colin Trevorrow
Penulis naskah: Rick Jaffa dan Amanda Silver
Bintang film: Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Vincent D'Onofrio, Ty Simpkins, Nick Robinson, Omar Sy, B. D. Wong, Irrfan Khan

Film garapan sutradara Colin Trevorrow ini mengisahkan kelahiran kembali taman hiburan dinosaurus yang legendaris, proyek pengusaha kaya John Hammond, di Pulau Isla Nublar setelah 22 tahun mati suri. Wahana baru, atraksi baru, dan spesies baru, namun dengan kekacauan yang sama.

Seekor dinosaurus lepas dari kandang! Seorang pawang Raptor, Owen Grady (Chris Pratt) awalnya diminta memeriksa kandang Indominus Rex, dinosaurus hasil rekayasa genetika setinggi 18 kaki yang dipersiapkan sebagai 'bintang utama' untuk menarik pengunjung ke Jurassic World.

Namun, hewan purba itu tak terdeteksi di kandangnya. Manajer operasi Jurassic World, Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) langsung panik, apalagi saat Owen menunjukkan ada bekas cakaran di tembok kandang. Spesies predator itu melarikan diri!

Claire memacu mobilnya ke ruang gedung pengendali, ia meminta operator teknisi mencari keberadaan Indominus Rex dari layar pelacak. Sementara, Owen dan dua petugas masuk ke dalam kandang si predator untuk mengecek bekas cakaran di tembok.

"Indominus Rex masih di dalam kandang. Dia tidak keluar," ucap operator teknisi.

Terlambat. Indominus Rex sudah mengintai di balik pepohonan. Menyadari kehadiran predator sepanjang 43 kaki di belakang mereka, Owen dan dua petugas berlari menyelamatkan diri. Seorang petugas berusaha membuka pintu kandang. Owen menghambur keluar dari pintu kandang yang perlahan tertutup kembali. Sayangnya, Indominus Rex menghancurkan pintu itu dan juga berhasil keluar. Ketegangan dimulai.

Petugas keamanan diturunkan untuk menjinakkan si predator. Di tengah pencarian di hutan, komandan petugas menemukan potongan daging yang ditempeli alat pelacak. Indominus Rex mencakar kulitnya sendiri untuk mengeluarkan alat pelacak itu. Owen akhirnya menyadari sesuatu, Indominus Rex bukan dinosaurus biasa, ia cerdas dan siap membunuh.

Tak hanya suasana mencekam yang disuguhkan dalam film ini, penulis skenario Rick Jaffa dan Amanda Silver juga menyelipkan dialog-dialog humor yang sukses mengundang tawa di tengah ketegangan menghadapi predator cerdas, Indominus Rex.

Hanya saja, nampaknya dengan Steven Spielberg sebagai eksekutif produser, Jurassic World masih enggan meninggalkan alur pendahulunya, Jurassic Park (1993) yang disutradarai Spielberg.

Dalam film pertama, pendiri kebun binatang dinosaurus itu dikunjungi oleh dua orang cucunya. Alur yang sama, ketika Claire yang bekerja di Jurassic World juga mendapat kunjungan oleh dua keponakannya. Namun satu hal yang patut diacungi jempol dalam film berdurasi 124 menit ini, yakni efek visual dengan teknologi CGI yang mumpuni mampu menghadirkan figur spesies-spesies dinosaurus yang sangat nyata. Ini terlihat ketika Owen mengelus seekor raptor yang dilatihnya. Kulit hewan purba itu sangat detail hingga membuat penonton seakan bisa merasakan teksturnya.

Sang sutradara, Colin Trevorrow, juga tak lupa menghadirkan aroma film Jurassic sebelumnya. Dari lagu tema karya komposer John Williams hingga Jeep Wrangler yang menjadi ciri khas film-film Jurassic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com