Penulis Naskah "Cinta di Langit Taj Mahal" Syiar Melalui Novel

"Kalau datang ke majelis-majelis untuk berdakwah itu bukan keahlian saya. Saya penulis, dan saya bisa menyampaikan syiar melalui tulisan saya," kata Nucke saat berbincang di kawasan Tebet Timur Dalam II, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Karena itu, ketika sebuah rumah produksi menyodorinya tawaran kontrak kerja sama untuk melayar lebarkan novel "Cinta di Tanah Haram", Nucke langsung menolaknya. Bagi dia, uang bukan segalanya.

"Novel ini isinya kandungan Al Quran. Karena itu biarlah Allah yang menentukan rezekinya," kata perempuan kelahiran Jakarta, 9 Juni 1971 itu.

Novel "Cinta di Tanah Haram" setebal 680 halaman disusun naskahnya oleh Nucke Cinta sejak di 2008 lalu. "Novel 'Cinta di Tanah Haram' ini saya buat temanya 2008 waktu saya berangkat haji. Ketika saya di Padang Arafah, saya kaget kok saya bisa sampai di sini, sudah lama niat haji akhirnya sampai, di situ saya merasa harus berbuat sesuatu, saya menulis rangkaian haji. Kenapa saya tulis ini, karena saya baca referensi haji selama ini hanya ayat-ayatnya," tutur Nucke.

Agar syiar yang disampaikannya lebih menarik, Nucke mengetengahkan cerita kehidupan Humairah, seorang perempuan yang dipoligami suaminya. "Ini cerita tentang Humairah, dia dokter kandungan yang ternyata dia divonis mandul. Jadi ironis sekali, seorang dokter kandungan tapi mandul," tutur Nucke.

"Akhirnya dia mencoba mencari jawabannya sampai ke Tanah Haram. Di sana dia menemukan jawaban bahwa ternyata ada wanita lain yang ikut bersama dia dan suaminya ketika mereka naik haji itu. Penyelesaiannya biar pembaca yang menentukan," sambungnya.