Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Dhani: Yang Perlu Diganti, Menterinya atau Presidennya

Kompas.com - 01/07/2015, 18:41 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemusik Ahmad Dhani (43) ikut menanggapi isu perombakan Kabinet Kerja 2014-2019 selepas Presiden Joko Widodo, yang dikenal dengan nama Jokowi, mengevaluasi kinerja para menterinya.

"Bos. Kalo mau ganti menteri ga usah bikin gosip2, ky infotainment aja, terus menterinya di minta klarifikasi ha-ha-ha," tulis Dhani pada akun Twitter miliknya, @AHMMADDHANIPRAST, pada Selasa (30/6/2015).

Dhani mengutarakan, apa pun yang dilakukan oleh Jokowi dengan mengganti jajaran menterinya, pemilihan menteri-menterinya itu tetap akan berdasarkan pesanan dari partai pengusungnya.

"Mau reshuffle, tapi lagi-lagi menterinya pesenan partai. Sama aja. Pusing pala Bebi," ujarnya.

Bahkan, menurut Dhani, jika Jokowi mengganti seorang menteri dengan menteri yang dipilih bukan atas restu partai pengusungnya, menteri bersangkutan akan terus diganggu di tingkat legislatif, yakni di Dewan Perwakilan Rakyat.

"Milih menteri tdk dpt restu partai, nanti di goyang2 di parlemen. Kalo g reshuffle, Ekonomi semakin terpuruk, Berbahaya (Logat Asmuni)," tulisnya lagi.

"Enaknya. Siapa ya menteri yg mau di ganti? Bingung. Paling aman ganti menteri yg non partai, tapi sami mawon dong," lanjutnya.

Tidak melontarkan kritik saja, Dhani pun menanyakan bagaimana kalau Jokowi saja yang berhenti menjadi presiden karena tidak bisa memberi jalan keluar bagi penanganan masalah di negara ini.

"Apa Presidennya aja yg di Reshuffle? Mungkin itu satu2nya solusi?" lanjutnya.

Karena itu, Dhani menantang lembaga-lembaga survei untuk melakukan jajak pendapat, menteri atau presiden yang diganti.

"Coba Lembaga2 survei bekerja lagi yg serius, yg perlu di ganti Menterinya atau Presidennya???" tulisnya pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com