Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mbah Surip Mengedukasi dengan "Alhamdullilah Aku Bisa Ngaji"

Kompas.com - 03/07/2015, 23:29 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Putra almarhum musisi reggae Mbah Surip, Varid Putra, merilis single berjudul "Alhamdullilah Aku Bisa Ngaji" pada awal Ramadhan 1436 Hijriah. Lagu ciptaan sang ayah itu dikhususkan Varid sebagai sarana mengedukasi anak-anak.

"Jadi lagu ini adalah lagu reggae edukasi. Lewat lagu yang diciptakan bapak ini, saya ingin mengedukasi banyak orang muslim, terutama anak-anak untuk belajar mengaji," kata Varid ketika berkunjung ke redaksi Kompas.com, Gedung Kompas Gramedia, Lt. 5, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2015).

Menurut Varid, "Alhamdullilah Aku Bisa Ngaji" sudah lama dicipta dan dinyanyikan Mbah Surip. Meski begitu, lagu tersebut belum sempat dirilis Mbah Surip yang meninggal dunia pada 4 Agustus 2009.

"Lagu ini sudah lama diciptakan bapak saya, saya pertama kali denger lagu ini pas tahun 2006 kalau enggak salah. Tahun itu beliau pernah memainkannya ketika ada acara di sebuah pondok pesantren di Cibitung, pas ada acara Isra Miraj," tuturnya.

Dengan tangan kreatifnya Varid memilih untuk mengubah konsep lagu "Alhamdullilah Aku Bisa Ngaji" yang semula hanya dinyanyikan secara tunggal oleh sang ayah menjadi lagu duet. Hasilnya, lagu tersebut seakan mencipta sebuah interaksi antara Mbah Surip dengan Varid yang belajar mengaji.

"Lagu ini sebenernya juga udah direkam oleh Bapak, malah komplit dengan suara anak-anak di dalamnya. Jadi, di lagu ini juga suara bapak masih ada, banyak malah. Lalu, saya tambahi. Konsepnya lebih ke bapak yang ngajari saya ngaji," kata Varid menjelaskan.

Varid mengatakan, konsep animasi kartun sengaja digunakan dalam klip video agar bisa dinikmati anak-anak. "Konsep video clip lagu ini juga pakai animasi kartun, jadi anak-anak juga bisa tertarik untuk melihatnya. Lebih dari itu, ya saya berharap mereka jadi mau belajar mengaji sejak dini," katanya.

"Bisa dikatakan ini adalah lagu untuk mengedukasi segala kalangan, orang dewasa iya, remaja iya. Bisa disebut juga jadi lagu anak-anak," imbuh Varid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com