Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tony Q Rastafara: Presiden dan Menteri Harus Beri Contoh yang Baik

Kompas.com - 24/08/2015, 21:31 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyanyi reggae Tony Q Rastafara mengatakan, terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS harus menjadi perhatian khusus Presiden dan kabinetnya.

"Sebenarnya, persoalan ekonomi itu tugas pemimpin kita. Yang penting daalam menanganinya diperlukan manajemen yang bagus dari pemerintah," kata Tony dalam wawancara usai jumpa pers peluncuran album Akulah Sejarah, di Join Coffee, Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2015).

Tony juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia juga sudah terjebak oleh budaya konsumtif yang terus berputar hingga memengaruhi roda perekonomian negara.

"Sebuah nafsu yang dipelihara. Misalnya seseorang ingin punya sebuah motor baru karena melihat tetangganya yang punya motor baru. Ia akhirnya membeli motor secara kredit. Dengan adanya kredit, itu melatih orang jadi konsumtif. Itu salah satu faktor dan semua berkaitan seperti mata rantai," ujarnya.

Tony berharap pemerintah bisa memberi solusi untuk memecahkan persoalan ekonomi dimulai dari diri mereka sendiri.

"Pemerintah harus pandai mencari solusi. Ya salah satunya dimulai secara personal dengan memberi contoh yang baik untuk tidak terjebak hidup konsumtif," tutur Tony.

"Itu harus dimulai dari personal. Presiden dan menteri-menterinya harus memberi contoh nyata bagi rakyat. Ketika mereka menjadi contoh baik, masyarakat akan mengikuti," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, di tengah keterpurukan nilai tukar rupiah, segelintir Badan Usaha Milik Negara (BUMN) justru masih menggunakan dollar dalam transaksinya dan memiliki dana tunai berupa dollar yang cukup banyak.

Sebagaimana diungkapkan oleh Dirut PT Pelindo II (Persero) RJ Lino, bahwa perusahaan yang dipimpinnya masih memiliki dana tunai 1,5 miliar dollar AS.

"Saya punya dollar banyak banget. Saya masih punya 265 juta dollar AS, lalu sisa dividen kemarin, total-total itu saya masih punya sekitar 1,5 miliar dollar AS dan itu cash," ujar Lino saat ditemui usai acara seminar di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dia mengatakan bahwa penggunaan dollar dalam transaksi di pelabuhan masih berlangsung hingga kini. Meski begitu, penggunaan rupiah dalam transaksi di pelabuhan juga mengalami peningkatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com