"Kenapa Metropolis ditampilkan di Jakarta, film ini mengandalkan kehidupan kota dengan masyarakat dan lingkungan modern, juga ketegangan sosial," tuturnya kepada para wartawan di Teater Jakarta, Jumat lalu (4/9/2015).
"Kami membayangkan ini terkait dengan kehidupan perkotaan di kota metropolitan seperti Jakarta saat ini," tambahnya.
Metropolis, yang dibuat pada 1925, berlatar kota masa depan dengan tingkat sosial yang terbagi dua. Film tersebut merupakan film panjang bergenre fiksi ilmiah pertama. Untuk menghidupkan film itu, 60 pemusik dari Orkes Film Jerman Babelsberg pun didatangkan langsung dari Berlin.
"Kami ingin melakukan kombinasi antara film dan musik, jadi kami membawa orkes ke Jakarta untuk pembukaan Jerman Fest. Tidak hanya visual, tapi juga kami ingin memberikan pengalaman musik untuk penonton," ujar Heinrick.
Pendiri Orkes Film Jerman Babelsberg, Klaus Peter Beyer, menambahkan bahwa pertunjukan orkesnya yang mengiringi film bisu Metropolis ditampilkan secara langsung di pelataran terbuka di depan Teater Jakarta.
"Orkesnya main di dalam teater, di panggung, tapi suaranya akan diperdengarkan sampai ke halaman depan teater. Begitu juga filmnya disiarkan untuk penonton di luar teater. Jadi, kami ingin membawa suasana festival musim panas Jerman ke Jakarta. Ini akan menjadi malam legendaris. Kami harap orang Indonesia menyukainya," tutur Klaus.
Setelah penayangan perdananya di Jakarta pada pukul 18.00 WIB, Metropolis, dengan iringan musik dari Orkes Jerman Babelsberg, selanjutnya akan diputar di Surabaya dan Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.