JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan musikalisasi puisi atau puisi dijadikan lagu, puisi lebih mudah dinikmati masyarakat umum. Jalan itu juga ditempuh oleh jurnalis, penulis, dan pemusik Jodhi Yudono untuk mengenalkan puisi-puisi karyanya. Pada Jumat (18/9/2015) malam, ia menyajikan pertunjukan Nyanyian Puisi Jodhi Yudono: Beta Cuma di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Dalam pertunjukan tersebut, Jodhi menyajikan 13 nyanyian puisi selama kira-kira 100 menit. Lagu-lagu itu memiliki kenangan tersendiri.
Ia membuka pertunjukan yang hangat dan akrab tersebut dengan nyanyian puisi yang liriknya merupakan puisi karyanya sendiri, berjudul "Beta Cuma".
"Lagu ini buatan sendiri. Itu kira-kira cerita tentang diri saya sendiri, agak narsis enggak apa ya, he he he," ujar Jodhi setelah membawakan nyanyian pertamanya tersebut sambil memainkan gitar akustik.
Ia juga membawakan sebuah nyanyian puisi penuh kenangan akan mendiang neneknya yang sudah tiada. Ia mengaku memang mendedikasikan puisi itu untuk sang nenek ketika beliau meninggal dunia.
"Puisi ini saya buat sehabis nenek saya meninggal, berjudul 'Nenek'. Ia meninggal di Menjangan. Saat itu saya tidak merasa sedih, karena persahabatan jiwa kami sangat erat. Saya ingat ketika kecil selalu berbagi dengan Nenek. Kalau saya menang lomba gundu, uangnya saya bagi ke beliau juga," ceritanya.