"Musik dan film itu bisa mempengaruhi pola pikir manusia. Lewat seni itu bisa jadi komunikasi budaya. Ya, mudah-mudahan dengan kegiatan positif gini anak-anak remaja bisa lebih open minded," kata Bimbim dalam wawancara sesudah menonton Slank Nggak Ada Matinya.
"Tadi itu juga yang banyak saya obrolin sama Pak Ahok," imbuh Bimbim, yang bersama tiga rekan Slank-nya, yaitu Kaka (vokal), Ridho (gitar), dan Ivanka (bas), berkesempatan berbincang-bincang dengan Ahok.
Diterangkan oleh Bimbim, acara menonton bareng film tersebut diadakan untuk para remaja yang duduk di SMA, dengan harapan film itu bisa menjadi sumber inspirasi bagi mereka, terlebih karena film tersebut mengandung pesan perlawanan terhadap narkoba.
"Ini kan tadi yang nonton banyak anak SMA. Jadi, setiap minggu mereka diundang, dijemput, dan diajak nonton di sini. Pesannya kan juga tentang perlawanan terhadap narkoba. Mudah-mudahan sih mereka terinspirasi dan melakukan kegiatan yang positif," tutur ayah dua anak ini.
Film Slank Nggak Ada Matinya merupakan film ketiga yang diputar di Balai Agung sebagai bagian dari Wisata Balai Kota Jakarta. Sebelumnya, ada film-film Bajaj Bajuri The Movie dan Si Jago Merah.
Sejumlah penonton, yang kebanyakan remaja, memadati Balai Agung. Selain Slank, turut hadir pula manajer Slank, Iffet Sidharta atau Bunda Iffet, di samping artis-artis peran Meriam Bellina, Dicky Harun, dan Aron Ashab, serta produser film Chand Parwez Servia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.