Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maudy Koesnaedi Pilih Bela Negara Lewat Seni dan Budaya

Kompas.com - 25/10/2015, 19:41 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran Maudy Koesnaedi (40) memiliki pemahaman yang berbeda berkait program bela negara. Baginya, bela negara tidak melulu harus berhubungan dengan kekuatan dan fisik.

"Orang itukan harus punya kesempatan buat membela negara dan bangsanya dengan passion dan bakat mereka miliki. Tidak harus melulu dari segi fisik," kata Maudy kepada wartawan usai konferensi pers sandiwara Betawi di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Menurut istri Erik Meijer ini, dirinya merasa yakin sudah membela negara lewat bakatnya dalam bidang seni budaya. Salah satunya dengan mendirikan kelompok Teater Abang None Jakarta yang mementaskan budaya-budaya Betawi sekaligus menjadi produsernya sejak 2009.

"Biarin deh saya mencintai budaya dan tradisi yang tidak ternilai ini sebagai cara mengangungkan dan membela Indonesia. Ini cara kami membela negara dari sisi budaya. Yang masalahnya gerakan ini sporadis, kecil-kecil, jadi tidak kelihatan membela negara," tuturnya.

Maudy berharap pemerintah dapat memikirkan kembali rencana program bela negara ini. "Mungkin perlu dipikirkan lebih lanjut kali ya visi dan misi bela negara ini bagaimana. Terutama teknis di lapangan," kata Maudy.

Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra mengatakan, harus dibedakan pemahaman antara bela negara dengan wajib militer.

"Ini bukan wajib militer," kata dia Kompleks Parlemen, Senin (12/10/2015) malam.

Ia menjelaskan, konsep dasar bela negara merupakan latihan keprajuritan. Setiap warga yang mengikuti pelatihan itu akan ditanamkan rasa patriotisme, cinta Tanah Air, dan latihan baris berbaris.

"Kemudian dilatih kedisiplinan, soliditas, dan diajarkan kebersamaan," ujarnya.

Sementara itu, wajib militer merupakan pelatihan yang diberikan negara kepada warganya untuk persiapan perang. Dalam pelatihan ini, titik berat latihan yang diberikan yakni taktik dan teknik bertempur dengan latihan dasar keprajuritan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com