Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2016, 18:28 WIB

KOMPAS.com — Pelawak yang terkenal dengan nama Budi Anduk terlahir dengan nama asli Budi Prihatin di Jakarta pada 8 Februari 1968.

Lantas sejak kapan pelawak yang sering berkata "hahay" dan memanggil "coy" kepada kawan panggungnya itu dijuluki Budi Anduk?

Wartawan harian Kompas Budi Suwarna sempat menulis dari mana asal-usul julukan tersebut di rubrik Nama & Peristiwa, Kompas, edisi Jumat, 2 Januari 2009.

Apa katanya saat ditanya kenapa dia dipanggil Budi Anduk?

"Itu karena saya pernah jadi kru acara Ngelaba. Pekerjaan saya di lapangan terus, jadi saya gampang keringatan. Makanya, saya butuh anduk (handuk) untuk mengelap keringat. Eh, lama-kelamaan saya dipanggil Budi Anduk," ceritanya.

Budi Anduk mengaku saat itu sempat ingin mengganti nama panggilannya menjadi Andre.

"Ya, tampang gue, kan, lumayan pas-pasan. Kalau dipanggil Andre, barangkali aja bisa jadi lebih gaya," ujarnya.

Tetapi, tentu saja hal itu ditolak teman-temannya. Tidak ada yang rela memanggilnya Andre.

"Kata mereka, wajah gue enggak pantas buat dipanggil Andre, ha-ha-ha...," katanya sambil cengengesan.

Budi Anduk menyelesaikan kuliah S-1 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 1991.

Ia mengawali kariernya dalam industri hiburan sebagai figuran acara televisi Ngelaba (Patrio) pada 1996.

Karier Budi Anduk sebagai pelawak semakin melejit pada tahun 2008 berkat aktingnya dalam program komedi situasi Tawa Sutra XL dan acara televisi Untung Ada Budi.

Selain itu, Budi Anduk juga membintangi film-film layar lebar, yakni Tiren: Mati Kemaren, Tulalit, Ku Tunggu Jandamu (2008), Pesantren & Rock n' Roll (2011), dan ABG Jadi Manten (2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com