Mahdi Jayasri Menguras Nalar Tio Pakusadewo

"Ini bukan karakter yang mudah untuk diselami. Salah satu yang tersulit," kata Tio dalam wawancara usai pemutaran Surat dari Praha di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2016).

Pasalnya, Tio harus melakukan observasi panjang dan memahami sejarah guna mendalami peran karakter Jaya, seorang mahasiswa ikatan dinas era 1960-an yang kehilangan kewarganegaraan karena menolak kemunculan rezim Orde Baru pada 1965.

"Tokoh yang saya perankan ini unik, enggak biasa. Mahdi Jayasri karakter khusus yang tak mudah diselami," tuturnya.

Tio juga menganggap tokoh Jaya sukses membuatnya lebih melek sejarah dan menambah pengetahuannya.

"Peristiwa yang menggoncang jiwa yang dia alami, yang menoreh luka yang amat mendalam hingga ketidakadilan yang mesti ia pasrahkan menjadi pekerjaan rumah yang sangat menguras nalar serta intelegensi keaktoran saya, menguras kemampuan akting saya," tuturnya.

"Karakter yang membuat saya semakin memahami kekuatan cinta. Karakter yang mengajarkan saya untuk menghormati sebuah pilihan. Film ini (Surat dari Praha) dikemas dengan baik dan ini film yang memperkaya wawasan saya," tambah Tio.

Surat dari Praha berkisah tentang Larasati (Julie Estelle) yang terpaksa mengantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat milik ibunya, Sulastri (Widyawati) kepada Jaya (Tio Pakusadewo).

Film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini akan tayang perdana pada 28 Januari 2016.