Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angga Dwimas Sasongko Bantah Terima Somasi karena "Surat dari Praha"

Kompas.com - 01/02/2016, 19:08 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — CEO Visinema Pictures yang sekaligus sutradara film Surat dari Praha, Angga Dwimas Sasongko, mengklarifikasi somasi yang dilayangkan cerpenis Yusri Fajar.

Sebelumnya, Angga disebut telah melakukan plagiasi atas judul dan tema dari cerita pendek (cerpen) "Surat dari Praha" yang ditulis Yusri.

"Kami dikesankan enggak mau diajak mediasi, padahal kami tidak pernah menerima somasi itu. Karena itu, kami tidak bisa menjawab somasi tersebut," ucap Angga dalam jumpa pers di kedai Filosofi Kopi, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2016).

Angga mengatakan, judul Surat dari Praha sudah dirilis sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta yang sertifikatnya telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Berkait dengan pernyataan Yusri mengenai kesamaan judul dan tema cerpen dengan film yang dibintangi artis peran Julie Estelle itu, Angga menekankan bahwa ide, temuan, dan data sejarah tidak bisa diklaim sebagai hak cipta pribadi.

"Siapa pun berhak menceritakan peristiwa yang terkait dengan sejarah, baik secara fiksi maupun nonfiksi," ucapnya.

Angga menyebutkan, tuduhan yang dilayangkan oleh Yusri tidak berdasar. Karena itu, Angga bersama rumah produksinya melayangkan somasi kepada Yusri agar mencabut tuduhan tersebut.

"Somasi pertama pada 22 Januari 2016 dan yang kedua diterima langsung oleh Yusri pada 29 Januari 2016, tetapi enggak ada jawaban sampai sekarang," ucapnya.

Adapun dari segi tema, cerpen Yusri dan film Surat dari Praha sama-sama mengangkat tentang warga eksil, yakni orang Indonesia yang tak bisa pulang ke negaranya lantaran gejolak politik pada 1965.

Cerpen "Surat dari Praha" yang ditulis Yusri mengangkat kisah perjalanan hidup mahasiswa Indonesia bernama Marwo. Ia berkuliah di Universitas Charles, Praha, ketika Indonesia mengalami pergolakan politik pada 1965. Marwo kemudian memadu kasih dengan wanita Praha, Pavla.

Sementara itu, film Surat dari Praha berkisah tentang Larasati (Julie Estelle), seorang wanita asal Indonesia yang mengantarkan sebuah kotak berisi surat-surat tua dan sepucuk surat balasan dari mendiang ibunya, Sulastri (Widyawati), untuk Jaya (Tio Pakusadewo) di Praha.

Kisah cinta Jaya dan Sulastri pun akhirnya kandas karena Jaya tidak bisa pulang ke Indonesia lantaran menolak Orde Baru pada 1965.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com