"Ukurannya gini, kalau sampai yang ngarang aja kena kibul, itu artinya (mereka) hebat," tutur Seno dalam wawancara sesudah acara peluncuran bukunya, Sepotong Senja untuk Pacarku, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (13/2/2016).
"Saya tidak merasa seperti yang ngarang, yang tahu semua. Saya merasa seperti orang baru. Ya, itu tandanya mereka berhasil menciptakan kembali (ceritanya)," tuturnya lagi.
Itu pula yang menjadi alasan mantan jurnalis tersebut memilih Dian dan Abimana untuk menceritakan kembali cerpen-cerpennya itu.
Seno yakin bahwa kedua artis tersebut mampu menghidupkan tokoh-tokoh Sukab dan Alina dari kisah Sepotong Senja untuk Pacarku.
Begitu pula ketika ia meminta aktor kawakan dan budayawan Butet Kartaredjasa ambil bagian dalam pembacaan cerpennya itu.
"Enggak usah pakai pertimbangan, pasti bagus. Gitu aja," ucapnya.
Trilogi Alina merupakan karya Seno yang terdiri dari cerpen berjudul "Sepotong Senja untuk Pacarku" (1991), yang dibacakan Abimana; "Jawaban Alina" (2001) oleh Dian; dan "Tukang Pos dalam Amplop" (2001) oleh Butet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.