Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kung Fu Panda 3" dan Pentingnya China bagi Hollywood

Kompas.com - 14/02/2016, 19:13 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Keberhasilan film Kung Fu Panda 3 menegaskan kembali pentingnya penjualan tiket di China bagi Hollywood, yang semakin banyak menggunakan cerita dan karakter China sebagai daya penarik untuk pasar di sana.

Pada hari pertama diputar di gedung bioskop, film ini meraup lebih dari 16 juta dollar AS, dan pada akhir minggu kedua, penjualan karcis naik menjadi lebih dari 101 juta dollar AS.

Penonton berbondong-bondong ke gedung bioskop pada Hari Raya Imlek 2567, 8 Februari 2016 waktu setempat, ketika penjualan tiket mencapai 100 juta dollar AS lebih.

Paul Dergarabedian, Media Analyst Senior ComScore, mengatakan, "Banyak studio dan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis hiburan berusaha menyesuaikan diri dengan China, dengan perusahaan China, dengan kemitraan strategis atau membuka studio di China. Jadi strategi multi-level ini saya rasa adalah cara terbaik untuk bermitra dengan China karena itu sangat penting bagi pasar film."

China merupakan pasar film terbesar kedua di dunia dan diperkirakan akan menggantikan AS sebagai pasar film terbesar dalam waktu satu tahun.

Penjualan karcis bioskop di China tahun lalu mencapai 6,68 miliar dollar AS, naik 48,7 persen dari tahun sebelumnya.

Alur cerita dan karakter yang akrab dengan penonton merupakan salah satu alasan kesuksesan itu, demikian menurut penonton bernama Yifan Li (18).

"Sebagai orang Tionghoa, film itu rasanya lebih akrab, saya merasa saya bisa melihat banyak unsur yang sangat dekat dengan saya," katanya.

Studio film Dreamworks membuat dua versi Kung Fu Panda 3 untuk penonton di China. Satu dengan sulih suara dan satu lagi dengan animasi yang diubah agar lebih sesuai dengan versi bahasa Mandarin.

Di AS, tujuh gedung bioskop menayangkan film itu dalam bahasa Mandarin dan Inggris.

Waktu rilis global Kung Fu Panda 3 juga tepat sebelum Hari Raya Imlek ketika penjualan karcis bioskop melambung di China.

Bahkan, tanpa unsur China dalam film tersebut, seorang penonton, siswa SMA yang bernama Jiaxuan Zhao, mengatakan bahwa ia masih akan menjadi penggemar film itu.

"Bagi saya," kata Jiaxuan, "Saya masih berpikir film itu akan berhasil walaupun ada sesuatu yang lain. Saya masih akan suka film itu tanpa unsur China."

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com