Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu Cinta Jangan Melulu Mendayu-dayu

Kompas.com - 29/05/2016, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dari masa ke masa, lagu-lagu cinta mengisi relung-relung hati para pendengarnya. Melodi dan liriknya sama-sama bertransformasi.

Dulu sendu dengan lirik mengharu biru, menyiratkan ketakberdayaan perempuan. Kini zaman berbeda, lagu cinta tak lagi cengeng. Liriknya pun jauh lebih berdaya.

Menyebut lagu cinta rasanya tak bisa lepas dari sosok pencipta lagu Rinto Harahap.

Di era 70-an, Rinto melejitkan penyanyi seperti Diana Nasution dengan "Benci tapi Rindu", Hetty Koes Endang dengan "Dingin", Rita Butarbutar dengan "Seandainya Aku Punya Sayap", dan Iis Sugianto dengan "Jangan Sakiti Hatinya".

Semuanya bernuansa sama, sendu dan mengharu biru. Perempuan di lagu cinta era 70-an selalu berada di posisi lemah.

Era 80-an ditandai dengan kemunculan penyanyi, seperti Betharia Sonata. Salah satu lagu ciptaan Rinto yang dibawakan Betharia adalah "Kau Tercipta Untukku".

Meski melodinya relatif riang, liriknya berkisah tentang perempuan yang bertanya- tanya apa salahnya sehingga dia ditinggalkan begitu saja.

Popularitas Betharia makin meroket dengan lagu "Hati yang Luka".

Lagu ciptaan Obbie Messakh itu mengusung melodi mendayu-dayu dengan lirik sedih-orang menyebutnya cengeng-yang memosisikan perempuan sebagai obyek penderita. Gagal dalam hubungan cinta, lalu merana sehingga meminta dipulangkan kepada orangtuanya.

Simak saja liriknya. Berulang kali aku mencoba/slalu untuk mengalah/demi keutuhan kita berdua/walau kadang sakit/lihatlah tanda merah di pipi/bekas gambar tanganmu/sering kau lakukan/bila kau marah menutupi salahmu....

Meski cengeng, lagu ini meledak luar biasa di era 80-an.

Menteri Penerangan RI saat itu, Harmoko, sampai mengeluarkan larangan pemutaran lagu-lagu cengeng di TVRI.

Larangan itu tak mempan, justru menambah popularitas "Hati yang Luka", yang kemudian disusul dengan versi jawabannya, versi dangdut, keroncong, pop Jawa, bosas, dan versi anak.

Popularitas Betharia juga diikuti Dian Piesesha dengan "Tak Ingin Aku Sendiri".

Liriknya berkisah tentang kesetiaan perempuan yang rela berkorban demi keutuhan hubungan meski tak jelas bagaimana nasibnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com