Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton Film Indonesia, Yuk!

Kompas.com - 24/07/2016, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pasar yang didominasi permintaan film berkualitas akan memacu industri memproduksi film yang mengacu pada standar kualitas.

Para pelaku industri akan berlomba-lomba menciptakan inovasi baru sehingga tercipta keberlanjutan iklim industri.

Seperti itu gambaran ideal industri film Indonesia bagi Joko Anwar. Sutradara film, antara lain, Janji Joni, Pintu Terlarang, dan A Copy of My Mind ini menyebutkan, kondisi perfilman Indonesia belum ideal.

Kendati penonton film Indonesia membeludak, belum bisa disebut bahwa pasar yang berkelanjutan sudah diciptakan pelaku industri.

"Para pembuat film atau produser cenderung memilih mengejar pendapatan secara cepat. Segi teknik, cara bercerita, dan estetika film kurang diperhatikan," ujar Joko.

Harus diakui, di tengah gempuran film asing, film Indonesia memiliki penggemar sendiri. Gambaran itu, antara lain, terlihat pada antrean penonton film Rudy Habibie di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Ririn (21) bersama dua rekannya, Fitri (22) dan Febby (21), rela antre lebih awal untuk menonton film yang dibintangi Reza Rahadian itu karena terbius rasa penasaran mengenai ceritanya.

"Film harus menarik, bikin orang mau nonton," ujar Ririn.

Bagi Ririn, film bukan sekadar tontonan yang menghibur, namun juga harus memberi pembelajaran bagi penonton.

Anti (23) menyukai film yang alur ceritanya mampu menggigit-gigit emosi.

Nuansa seperti itu, menurut Anti, justru ada di film yang diadaptasi dari novel, buku sejarah, atau kisah perjalanan hidup seseorang.

Film adaptasi juga memiliki dialog apik dan menarik yang menggiring emosi penonton untuk larut ke dalam cerita film.

"Di kalangan anak muda, kutipan sastra yang inspiratif memang sedang jadi tren. Dari sebuah kutipan, keinginan menonton film muncul," tutur Anti.

Anti mengatakan menyukai kutipan di buku Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya.

Kutipan itu menggambarkan bahwa membangun hubungan memerlukan dua orang solid yang sama-sama kuat, bukan yang saling mengisi kelemahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com