JAKARTA, KOMPAS.com -- Mata Nadya Hutagalung (42) berkaca-kaca melihat video pengungsi di konser pengumpulan dana bagi Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Jakarta, Sabtu (17/9/2016).
Model dan presenter itu membayangkan bagaimana rasanya kehilangan tempat tinggal, keluarga dan teman, serta pekerjaan.
"Inilah yang terjadi pada para pengungsi di seluruh dunia," ujar Nadya.
Didorong bayangan itu, Nadya mempromosikan gerakan menyumbang kepada UNHCR.
Sumbangan sekecil apa pun bermanfaat untuk membantu menyediakan kebutuhan dasar bagi pengungsi, seperti tempat tinggal, makanan, layanan kesehatan, dan pendidikan.
"Hal-hal tersebut kita nikmati tiap hari. Kita tak sadar bahwa pengungsi tidak memilikinya," katanya.
Sumbangan itu, lanjut Nadya, dapat diberikan melalui laman www.unhcr.or.id atau donate.unhcr.org.
Isu kemanusiaan menjadi salah satu perhatian perempuan itu selain masalah lingkungan. Saat ini, ia menjadi Duta Kemitraan untuk Perlindungan Primata (GRASP), salah satu badan di bawah Program Lingkungan PBB (UNEP).
Ia juga aktif menyuarakan perlindungan untuk gajah lewat gerakan "Let Elephants be Elephants" yang fokus pada pengurangan permintaan gading di Asia.
"Kalau ditanya, apa alasan saya melakukan semua ini, jawabannya karena saya bisa. Saya percaya, setiap orang bisa berkontribusi dari hal terkecil untuk membantu sesama," tutur Nadya. (C01)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 September 2016, di halaman 32 dengan judul "Sumbang Pengungsi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.