Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan "Siti" Tidak Didaftarkan Seleksi Piala Oscar 2017

Kompas.com - 23/09/2016, 20:56 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Komite Seleksi memaparkan alasan mengapa film hitam putih Siti, yang memenangi penghargaan Film Terbaik Festival Film Indonesia (FFI), tidak didaftarkan ikut seleksi masuk nominasi kategori Film Berbahasa Asing atau Foreign Language Film dalam Academy Awards atau Piala Oscar 2017.

Artis peran Reza Rahadian selaku anggota Komite Seleksi, menjelaskan bahwa film arahan sutradara Eddie Cahyono tersebut tidak memenuhi kriteria Academy Awards.

"Kenapa enggak film terbaik di FFI, kayak Siti? Kalau menyimak juga, film yang diterima Academy Awards adalah film Indonesia yang tayang di Indonesia selama tujuh hari," kata Reza saat dijumpa pers di Lounge XXI Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016).

Menurut Reza, Komite Seleksi yang dihuni oleh 13 orang profesional di bidang film, tidak bisa berbuat lebih untuk Siti jika mereka mematuhi aturan Academy Awards.

"Memang Siti dibuat tidak diperuntukkan oleh bioskop. Jadi kami ada kendala di situ. Akhirnya kami memilih film Surat dari Praha," ujarnya.

Adapun film Surat dari Praha yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko terpilih setelah sebelumnya Komite Seleksi melakukan penilaian terhadap empat film pilihan lainnya. Namun, Reza enggan membeberkan tiga judul lainnya yang menjadi lawan film dengan bintang utama artis peran Julie Estelle dan Tio Pakusadewo.

"Itu memang confidential. Itu hak penuh dewan juri untuk tidak mengumumkan siapa tiga dari empat film ini kecuali Surat dari Praha," kata Reza.

Salah satu anggota Komite Seleksi lainnya, produser Sheila Timothy, mengungkapkan bahwa komite memilih Surat dari Praha karena film tersebut memuat isu kemanusiaan, selain telah memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan oleh Academy Awards.

"Karena kami mau pilih film untuk Piala Oscar, kami melihat ke belakang. Ternyata, isu kemanusiaan adalah isu yang kami pilih. Itu tidak hanya menarik dari lokal, tapi juga internasional. Itu salah satu poin pertimbangan kami," terang Sheila.

Adapun Komite Seleksi terdiri dari 13 orang profesional di bidang film di Indonesia. Komite tersebut digagas oleh Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI).

Komite tersebut juga mendapatkan dukungan dari pemerintah, yang dalam hal ini diwakili oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com